PADEK.CO—Kelompok 6 Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand diketuai M Fadhilah beranggotakan Celsy Adriani Pratiwi, Lianda Pangestica, Nabiilah ‘Aisyah Chan serta Najla Giva Tsuraya dan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan Melisa Yenti SKM MKM, mengedukasi ibu hamil.
Kegiatan dipusatkan di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang itu, bertajuk “Edukasi Pentingnya Melakukan Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil.” Hal ini didasari bahwa ibu hamil salah satu kelompok yang rentan terkena anemia. Kondisi ini disebabkan meningkatnya kebutuhan zat besi bagi tubuh ibu seiring bertambahnya usia kehamilan.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2022, angka kematian ibu (AKI) masih tinggi sebesar 305 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini belum mencapai target yang ditentukan yaitu, 183 per 100.000 KH di tahun 2024.
Demikian juga bayi dan balita yang masih harus diselamatkan. Target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015, tetapi hingga saat ini target tersebut belum tercapai (Kemenkes, 2023).
Anemia menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan yang menjadi faktor utama kematian. Seorang ibu hamil yang mengalami anemia, berisiko mengalami perdarahan saat melahirkan dan dapat mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan. Ibu dengan anemia, tidak jarang mengalami kesulitan bernapas, cepat lelah, sulit beristirahat, jantung berdebar hingga pingsan.
Berdasarkan hasil Sistem Indikator Kesehatan Nasional (Siskernas) pada tahun 2016 Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tinggi yaitu 37,1%. Hal ini juga dapat menimbulkan dampak jangka panjang seperti, kematian ibu saat melahirkan, berat bayi lahir rendah (BBLR), bayi lahir prematur, serta ibu dan janin mudah terkena infeksi.
Tidak hanya itu, anak yang lahir dari ibu menderita anemia juga berpeluang menunjukkan gangguan belajar dan memori yang dapat berlanjut hingga anak dewasa. Hal ini disebabkan banyak faktor seperti, pola makan kurang beragam dan bergizi seimbang, kehamilan berulang dalam waktu singkat, kekurangan zat besi, mengalami anemia pada saat remaja, kekurangan asam folat, serta adanya penyakit infeksi.
Besarnya peluang ibu hamil mengalami anemia dan banyaknya masalah yang ditimbulkan ketika ibu hamil mengalami anemia, kelompok 6 MBKM FKM Unand memberikan edukasi tentang pencegahan anemia pada ibu hamil di kelas ibu hamil, Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Pemberian edukasi ini ditujukan agar dapat meningkatkan pengetahuan, serta kesadaran pada ibu hamil tentang bahaya dan dampak anemia agar ibu hamil dapat mencegah anemia dengan cara rutin mengkonsumsi TTD selama masa kehamilan.
Kelompok 6 MBKM FKM Unand memberikan edukasi mengenai apa itu anemia, penyebab anemia, tanda dan gejala anemia, dampak anemia, cara pencegahan anemia dan anjuran ibu hamil konsumsi TTD, serta mengajak ibu hamil untuk rutin konsumsi TTD selama masa kehamilan.
Tidak hanya sebatas memberikan edukasi, namun kelompok juga memberikan media berupa brosur yang bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu pentingnya melakukan pencegahan anemia dan bagaimana dampak ke depannnya. Brosur tersebut juga dapat menjadi pengingat kepada ibu hamil bahwa anemia sangat penting untuk dicegah dan TTD wajib dikonsumsi ibu selama kehamilan minimal 90 tablet.
Selain pemberian media berupa brosur, kelompok juga melakukan pemasangan poster “Bumil Sehat Tanpa Anemia” di madding Puskesmas Pemancungan dengan tujuan dapat menambah pengetahuan ibu terkait anemia dan pentingnya melakukan pencegahan anemia, serta harapan kelompok poster tersebut juga dapat memotivasi ibu hamil terkait anemia dan dampaknya.
Ibu hamil adalah kelompok sasaran yang tepat untuk dapat diberikan informasi terkait bahaya anemia. Ibu hamil bisa saja tidak meminum TTD yang diberikan oleh pihak puskesmas karena masih kurangnya pengetahuan mereka tentang bahaya anemia dan pentingnya konsumsi TTD selama masa kehamilan.
Di Kota Padang, ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah pada tahun 2022 yaitu 91,94%. Tingginya presentase ibu yang mendapatkan tablet tambah darah ini tidak dibarengi dengan penurunan angka kejadian anemia di Kota Padang. Hal tersebut di sebabkan ketidakpatuhan ibu hamil terhadap konsumsi TTD.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di Seberang Padang menunjukkan, terdapat 79% ibu hamil yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet besi. Dengan pemberian edukasi ini kita berharap ibu hamil paham bahaya ketika mereka mengalami anemia. Sehingga, ibu hamil mau mengkonsumsi TTD. Kegiatan ini didukung oleh pihak bidan desa yang menyelenggarakan kelas ibu hamil. (r)