Sempat Gagal, Bangkit dan Ingin Menang
Perjuangan Febri Wahyuni Sabran patut diacungi jempol. Pasalnya sempat mengalami kegagalan tidak lolos untuk tingkat Nasional di ajang Puteri Muslimah Indonesia, Ebi sapaan akrabnya kembali mencoba peruntungannya pada tahun ini. Ia pun lolos bersama tiga rekan lainnya asal Sumbar.
Sehari jelang keberangkatannya ke Jakarta, Jumat (28/4) Padang Ekspres, berkesempatan menemui dan berbincang-bincang tentang pencapaiannya menjadi delegasi Sumbar. Proses panjang telah dilalui Ebi untuk lolos audisi di tingkat Sumbar itu. Dia mesti melalui serangkaian tes dan uji kompetensi.
Menjadi Puteri Muslimah Indonesia tidak hanya bermodalkan kecantikan fisik dan berhijab, tapi memilki kepribadian, pengetahuan yang cerdas serta bertutur kata menyenangkan juga tak luput dari penilaian sang juri.
“Ya Ebi tahunya ada pemilihan Puteri Muslimah Indonesia dari teman-teman. Ebi diminta mendaftar dan memenuhi sejumlah persyaratan untuk bisa ikut audisi tersebut,” ucapnya sembari tersenyum.
Pada keikutsertaannya di tahun 2016, Ebi masuk 10 besar di tingkat Sumbar. Namun tidak lolos ke Jakarta. Kondisi itu membuatnya sempat patah semangat untuk kembali mengikuti ajang sama.
Ebi beruntung memiliki sahabat dan keluarga terus mendukungnya, bahwa setiap pencapaian itu mesti ada cobaan dan kegagalan bagi setiap orang akan selalu ada. Namun kegagalan bukan harapan untuk berputus asa tapi bagaimana untuk bangkit sembari memperbaiki kekurangan untuk keberhasilan di masa datang.
Ya benar saja, semangat Ebi kembali terpacu untuk mengikuti kembali audisi yang sama. Pembelajaran dari kegagalannya di tahun lalu mengantarkannya menjadi delegasi Sumbar untuk ikut ajang Puteri Muslimah Indonesia di Jakarta.
Proses pendaftaran yang dilakukan via online itu mesti dilakukan Ebi kembali. Jika lolos maka akan dikirimkan balasan email untuk mengikuti proses interview dan memenuhi persyaratan lainnya.
“Alhamdulillah Ebi mendapat balasan email untuk wawancara, kemudian melengkapi syarat bakat minat dimiliki, karena kemampuan Ebi akting maka syarat itu Ebi berikan,” cetus bintang utama dalam film garapan Parfi Sumbar yang berjudul Cinta di Bawah Langit itu.
Diakui Putri Bahari Iptek Sumbar ini, audisi yang dilakukan pada bulan Maret lalu, menjadi kado termanis baginya di Hari Kartini lalu. Ebi dihubungi pelaksana kegiatan dan dinyatakan lulus dan ia berhak ikut di tingkat Nasional.
“Seminggu ini waktunya sempit banget. Ebi harus mendapat dukukungan dari pemerintahan untuk direstui ikut di tingkat nasional dan juga pengambilan foto shoot. Beruntung pemerintah melalui Dinas Pariwisata Provinsi merestui dan mengizinkan Ebi untuk membawa nama Sumbar di tingkat Nasional,” ungkap pemilik paras ayu yang memilki hobi ekstrem seperti trabas, climbing dan jet sky itu.
Diakui mahasiswi Manajemen UPI YPTK Padang itu, banyak persiapan lain yang mesti dilakukan, baik dari segi pengetahuan keagamaan, akhlak, minat bakat serta kecantikan. Besar harapannya di kancah nasional memperoleh hasil terbaik.
“Di Jakarta nantinya akan dikarantina sekitar 10 hari, puncaknya nanti pada 8 Mei. Harapan Ebi tentunya ingin menjadi pemenang, karena tahun lalu Sumbar menjadi juara utama. Ini menjadi tantangan besar bagi Ebi untuk mempertahankannya, yang jelas Ebi tetap optimis dan berdoa,” terang bintang film FTV itu.
Putri tunggal dari Sabran dan Sya’adah itu, sebagai perempuan memiliki keinginan menjadi pribadi cantik dan disenangi banyak orang. Ia mengakui setiap perempuan ingin dinobatkan Puteri Muslimah Indonesia. Ia pun akan berupaya mewujudkan mimpinya itu.
“Setiap perempuan itu ingin menjadi puteri, Ebi berhijab dan ingin mencapai sesuatu itu dengan jalannya. Ebi pikir ini adalah wadahnya. Yang jelas Ebi jalani, orangtua dan keluarga mendukung Ebi,” ucap wakil dua Bujang Gadih Kota Bukittinggi tahun 2015 itu.
Putri asal Maninjau Agam itu mengungkapkan setiap wanita itu cantik, setiap wanita cerdas akan terlihat menarik dan cantik yang terpancar dari akhlak, tutur kata dan perilaku yang dimiliki.
“Kecantikan sejati itu bukan dari fisik, tapi bersumber dari dalam diri yang terpancar melakui fisik. Semoga saja audisi nanti Ebi mampu mewujudkan harapan menjadi pemenang Puteri Muslimah Indonesia tahun 2017 ini,” harap dara kelahiran 13 Februari 1993. (*)
LOGIN untuk mengomentari.