in

Fenomena Reuni Alumni setelah Lebaran

Tak sekadar Nongkrong, Bicarakan soal Koperasi

Hari-hari setelah Lebaran banyak dimanfaatkan untuk reunian. Mulai dari reuni alumni SD, SMP, SLTA, sampai perguruan tinggi. Tujuannya menjalin silaturahmi dan mengenang masa-masa saat sekolah atau kuliah dulu.

Banyak hal positif dihasilkan setelah reuni tersebut. Misalnya membantu sarana dan prasarana pada almamater, mendorong adik-adik tingkat untuk bisa sukses, dan lainnya. Namun, tak jarang juga reuni alumni ini menjadi petaka bagi hubungan keluarga. 

Tentunya masa-masa indah di sekolah dan kampus tak terlepas dari urusan asmara. Bisa-bisa, cinta lama bersemi kembali (CLBK). Pengalaman inilah yang pernah dirasakan David Syfa, 40.

Bapak dua anak ini dilarang istrinya untuk ikut acara reuni. Baik reuni sekolah maupun kampus. Alasan istrinya, takut nanti akan bertemu mantan pacar atau gebetan saat sekolah dulu.

“Dua tahun lalu saya ikut reuni kampus. Tapi setelah itu, istri saya ribut dan melarang untuk ikut reuni lagi,” kata alumni Fakultas Teknik UNP ini.

Dia menyebutkan memang benar saat reuni itu dia bertemu banyak teman lama tak berjumpa. Bahkan meski tinggal di Padang, banyak juga teman seangkatannya tak bertemu. Termasuk dia bertemu dengan mantan pacarnya berbeda jurusan saat kuliah.

Saat itu, mantan pacarnya itu membawa anak. Meski sudah lama putus dan sama-sama menikah, dia tak menampik hatinya bergetar saat bertemu mantan pacarnya itu. Meski hanya sebatas tegur sapa dan saling tukar nomor telepon genggam, namun istrinya cemburu.

David memang sengaja memberitahu istrinya dengan siapa saja dia bertemu. Termasuk dengan mantan pacarnya saat kuliah. Sejak itulah istrinya tak memperbolehkan dirinya untuk ikut kegiatan reuni lagi.

“Istri saya pun juga tak pernah ikut reuni katanya takut nanti bisa CLBK,” kata pria yang tinggal di Seberangpadang ini.

Mailinda, alumni Fakultas Ekonomi Unand mengaku tak mau lagi ikut reuni. Pasalnya ada kesan membanggakan dari kawan-kawannya sukses. Misalnya ketika berbicara kegiatan, ada temannya mengaku sibuk mengurus perusahaan, ada yang sibuk bolak-balik ke luar negeri karena suami bekerja di luar negeri dan lainnya.

“Malas saja pergi tahun ini. Tahun lalu banyak yang terkesan membanggakan,” kata ibu dua anak ini.

Eka Sari Wahyuni, alumni SMAN 3 Padang angkatan 2011 mengatakan, ia bersama teman-teman satu angkatan yang lain memilih salah satu hari setelah Lebaran untuk kumpul reuni satu angkatan.

“Saya kerja di Jakarta, balik ke Padang dua hari sebelum Lebaran, hari ini momen yang pas untuk kumpul-kumpul,” ucapnya saat ditemui Padang Ekspres tengah berkumpul bersama teman-teman satu angkatan di salah satu coffee shop yang ada di Padang, Kamis (29/6).

Wanita bekerja sebagai engineering di PT Murti Wirasaba berlokasi di Jakarta Selatan ini mengaku, acara kumpul bersama teman-teman seangkatan semasa SMA dulu menjadi momen yang ia tunggu-tunggu.

Berkumpul tidak hanya sekadar bergosip atau nongkrong. Namun ia bersama teman-temannya juga saling tukar pengalaman tentang dunia kerja maupun tentang rumah tangga.

Eka mengaku lebih banyak manfaat saat mengadakan acara kumpul bersama alumni. “Teman-teman yang lain masih ada belum punya kerjaan, jadi kami yang bekerja bisa membantu mencarikan lowongan. Selain itu cerita-cerita suka duka tentang anak rantau juga sering saya bagikan,” jelasnya.

Acara seperti ini diakui wanita 24 tahun ini dapat diadakan sekali dalam setahun, karena tidak semua teman-teman bekerja di Kota Padang, seperti dirinya.

Futty Rofisa Ananda Putri, gadis yang tengah mengenyam pendidikan Universitas Gajah Mada ini juga mengatakan momen setelah Lebaran yang sering dipilih untuk mengadakan reunian bersama teman-teman satu SMAN 9 Padang angkatan 2012.

Mahasiswi Jurusan Farmasi ini menambahkan, ia lebih senang berkumpul di rumah salah satu alumni ketimbang berkumpul di cafe, restoran, maupun hotel yang biasa dijadikan tempat acara reunian.

“Banyak hal yang dibahas, yang penting bermanfaat untuk dibagi bersama teman-teman yang lain,” ucapnya.

Gadis berhijab ini mengaku, setiap mengadakan acara kumpul alumni, ia bersama teman-teman satu angkatan selalu antusias, karena tidak semuanya yang berkuliah di Kota Padang.

“Seperti saya, kuliahnya di Yogyakarta. Ada yang kuliah di Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya, bahkan ada sudah bekerja. Jadi ini momen langka. Lebaran kebanyakan pasti pada pulang kampung,” ujarnya sambil tersenyum.

Gusnidar, alumni SMPN 1 Padang angkatan 1985 mengatakan, menggelar acara halalbihalal bersama teman-teman seangkatan di rumah salah seorang alumni di daerah Parakkarakah, Padang.

Wanita yang bekerja sebagai PNS di Kementrian Agama Sumbar ini menuturkan, acara kumpul alumni yang dipilih pada hari Sabtu (17/6) tidak hanya dihadiri teman-teman yang masih berdomisil di Kota Padang, namun kota lainnya seperti Pasaman dan Pekanbaru.

“Tidak hanya berkumpul melepas rasa rindu saja, namun juga kami membahas banyak hal. Seperti berdiskusi membantu teman-teman yang tengah kemalangan,” ucap ibu satu orang anak ini.

Selain itu, Gusnidar bersama teman-teman yang lain juga memiliki topik lainnya, yakni keagamaan. Bercerita tentang one day one juz, dimana dalam satu hari dapat menamatkan satu jus Al Quran, dan selama bulan ramadhan dapat menamatkan membaca Al Quran.

Dalam memilih acara kumpul alumni atau halalbihalal, pastilah tak lepas peran panitia yang bertugas mengatur kegiatan. Seperti Desvika Pertiwi, mahasiswi Universitas Bung Hatta ini pada tanggal 8 Juni lalu mengadakan halalbihalal sekaligus berbuka bersama teman-teman satu angkatan, baik yang sudah wisuda maupun yang belum wisuda di Restoran Hotel Basko.

Gadis yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Planologi UBH angkatan 2012 ini mengaku, kegiatan tersebut dilakukan untuk mempererat kekeluargaan sesama angkatan dan tetap bisa menjaga komunikasi bagi yang sudah menjadi alumni maupun yang belum.

Topik yang dibahas pun sekitar solusi-solusi dalam mengerjakan skripsi, karena dosen pembimbing akademik juga ikut hadir. “Teman-teman yang sudah menyelesaikan studinya memberikan arahan kepada teman-teman yang masih berjuang menyelesaikan skripsi,” jelas wanita 23 tahun ini.

Alumni MTsN Model Padang angkatan 1987, Muhammad Farid sekalu ketua angkatan mengatakan, acara halalbihalal dipilih setelah Lebaran, yakni Kamis (29/6).

“Kegiatan ini diharapkan terus mempererat tali silaturahmi sesama alumni. Tanggal ini dipilih karena masih momen pulang kampung, jadi teman-teman yang tinggal di luar kota juga bisa ikut hadir,” ucapnya.

Kegiatan ini diadakan di salah satu tempat makan kepunyaan salah satu alumni di Jalan Gajah Mada, Padang. “Kita juga membahas tentang teman-teman yang membutuhkan bantuan,” tutur Farid. Untuk hal itu, Farid beserta teman-tema alumni yang lain memberdayakan uang kas alumni.

Kegiatan halalbihalal ini kata Farid, memiliki banyak manfaat. Tidak hanya tetap menjaga tali silaturahmi walaupun teman-teman semasa sekolah dulu sudah tinggal di kota-kota yang berbeda, namun juga dapat menumbuhkan rasa peduli kepada sesama teman.

Sehabis Lebaran biasanya sejumlah instansi, lembaga pendidikan maupun berbagai badan usaha ramai melakukan acara halalbihalal. Khususnya institusi pendidikan semacam sekolah. Berbagai alumni dari sejumlah sekolah memanfaatkan momen Lebaran ini untuk melakukan reunian baik itu satu angkatan maupun seluruh angkatan.

Yandri, Ketua Alumni SMPN 10 Padang yang juga Ketua Komisi II DPRD Padang itu mengadakan acara reunian yang dilakukan SMPN 10 Padang di Hotel Kyriad Bumiminang, Kamis (29/6).

“Ya, sejak tahun 2012, kami selalu mengadakan acara reunian. Kami selalu berkomitmen bahwa acaranya tidak hanya dijadikan ajang silaturrahmi semata melainkan juga membahas berbagai agenda maupun program serta dharma bhakti kami kepada sekolah tempat menimba ilmu dahulunya,” ujarnya.

Bentuk bhakti ke sekolah dahulu, sambung Yandri, mendirikan satu unit koperasi sejak tahun 2012. “Alhamdulillah sekarang koperasi itu sudah berjalan dengan semestinya. Keuntungan yang didapat meningkat dari tahun ke tahun. Tahun depan, rencananya rekan-rekan alumni juga akan menjual sembako dan sejumlah perlengkapan sekolah di koperasi tersebut,” ungkapnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Penjual Kosmetik Pelaku Teror

’Lago Kambiang’, Dua Pengendara Motor Tewas