in

Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Menuju Istana

JAKARTA – Menyambut perayaan 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kantor Staf Presiden menggelar Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara mulai1-17 Agustus 2017. Kegiatan ini sekaligus untuk mengajak masyarakat kembali mengonsumsi ikan yang membuat tubuh sehat, kuat, dan cerdas.  Tak tanggung-tanggung, hadiahnya berupa kesempatan langsung memasak ikan untuk Presiden Jokowi para peringatan HUT Kemerdekaan, 17 Agustus 2017.

Acara yang diselenggarakan bersama dengan Femina Group ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dan masyarakat meningkatkan konsumsi protein dari ikan, yang merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas.

Saat melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, Presiden RI Joko Widodo, yang didampingi Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menemukan 70% ibu hamil di daerah Indonesia Timur menderita anemia serta kekurangan gizi dan protein, padahal Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil laut dan ikan yang merupakan salah satu sumber utama protein, vitamin, dan mineral yang dapat dimanfaatkan. Karena itu, Presiden Joko Widodo segera mengeluarkan Instruksi Presiden No.1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa peningkatan gizi menjadi sangat penting untuk menjawab kebutuhan generasi Indonesia yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter yang siap meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di kawasan maupun global.

Sejalan dengan pesan Presiden itu, pada pertengahan Mei 2017, Kementerian Kesehatan telah menyelenggarakan Festival Kuliner Ikan Nusantara di Kota Tua, Jakarta, agar masyarakat luas mendapatkan informasi, edukasi, dan produk pangan ikan yang berkualitas untuk menjamin kualitas konsumsi pangan.

“Kenapa ikan? Karena kita ingin memperbaiki gizi masyarakat, dan ikan merupakan sumber protein yang kaya serta mudah didapat,” kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Ditegaskan, pemerintah menargetkan konsumsi makan ikan masyarakat Indoensia menjadi rata-rata 54 kilogram per kapita per tahun pada 2019. Saat ini, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan masih terbilang rendah. Rata-rata, tingkat konsumsi ikan di Indonesia baru mencapai 41 kilogram (kg) per kapita per tahun.

Meski mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di 37-38 kg per kapita per tahun, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia (70 kg per kapita per tahun) dan Singapura (80 kg per kapita per tahun), bahkan kalah telak dengan Jepang (mendekati 100 kg per kapita per tahun). “Padahal 70 persen luas Indonesia adalah air, yang di dalamnya banyak terdapat ikan asli nusantara,” kata Teten.

Hal senada disampaikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang mengingatkan bahwa butir kelima Nawacita, yang menjadi visi pemerintahan Jokowi-JK, adalah ‘Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia’. “Kita menghadapi dengan tingginya angka stunting. Apalagi di kawasan timur Indonesia, disparitasnya tinggi sekali,” papar Menkes. Stunting merupakan kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi dan berat badan tak seimbang, apalagi jika dibandingkan anak-anak normal seusianya.

Saat ini, angka stunting di Indonesia turun menjadi  27,5 persen namun standar WHO harusnya bisa di bawah angka 20 persen. “Kami sangat bersyukur Presiden memperhatikan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, dengan memberikan makanan tambahan pada setiap kunjungan kerja ke daerah,” kata Menteri Nila.

Rendahnya konsumsi ikan masyarakat Indonesia menjadi perhatian khusus sehingga secara paralel KKP dan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) mencanangkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun berusaha meningkatkan distribusi ikan ke daerah-daerah yang tidak memiliki potensi ikan agar tetap bisa mengonsumsi ikan, serta aktif mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan konsumsi ikan. Pemerintah menargetkan konsumsi ikan rakyat Indonesia meningkat menjadi 54 kg/kapita/tahun di 2019.

Pada perayaan 17 Agustus mendatang, Kemensetneg, Kemenkes, KKP, Kemenpar  dan KSP bekerja sama dengan Femina Group, khususnya situs masak Primarasa.co.id,  menyelenggarakan Lomba Masak Ikan Nusantara. Lomba Masak Ikan Nusantara adalah kompetisi masak yang terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia ini bertujuan mencari koki terbaik yang dapat mengolah hasil laut menjadi hidangan lezat dan bergizi.

Pemenang lomba masak akan mendapatkan kesempatan workshop dan memasak untuk Presiden Joko Widodo pada rangkaian Perayaan 17 Agustus 2017 di Istana Negara. Peserta Lomba Masak Ikan Nusantara cukup mendaftarkan resep ikan dan foto hasil masakannya, kemudian anggota dewan juri Femina Group akan menghubungi peserta untuk mengikuti audisi.

Femina Group diwakili oleh Primarasa, pusat informasi kuliner Indonesia sejak tahun 1997 yang resep-resepnya selalu diuji coba dua kali di Dapur Uji Femina, juga melakukan roadshow ke Biak, Papua (11 Juli 2017), Batam (16 Juli 2017), Gorontalo (18 Juli 2017), serta beberapa daerah lain di Indonesia yang masih dalam konfirmasi untuk mengaudisi dan bertemu langsung para calon koki masakan ikan Istana 72 Tahun Kemerdekaan Indonesia.

“Keluarga besar perikanan Indoensia menyambut langkah luar biasa menggelar festival dan lomba masak ikan ‘Road to Istana’. Ini upaya konkret mendorong masyarakat agar lebih mencintai ikan lokal,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rifky Effendi Hardjanto.

Kementerian Pariwisata pun menyatakan dukungannya terhadap Lomba Masak Ikan Nusantara ini karena roadshow yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia sejalan dengan prioritas mereka untuk menyoroti kuliner dan wisata nusantara. Keterlibatan Primarasa secara strategis juga diharapkan dapat memperkaya keragaman kuliner nusantara.

“Kami terus mempromosikan ikan Indonesia, terutama lewat pendekatan wisata kuliner,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Ibu Esthy Reko Astuti.

Info lengkap dan pendaftaran peserta Lomba Masak Ikan Nusantara bisa dilihat di www.Primarasa.co.id atau kontak Sari Wardi (e-mail: sari.astuti@feminagroup.com, sariwardi.astuti@gmail.com dan hp: 0811 999 3775).

Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

Instruksi Presiden No.1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

Melalui Inpres tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada:

  1. Para Menteri Kabinet Kerja;
  2. Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
  3. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; dan
  4. Para Gubernur dan Bupati/Walikota untuk:

Pertama, menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, melalui:

  1. Peningkatan aktivitas fisik;
  2. Peningkatan perilaku hidup sehat;
  3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi;
  4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit;
  5. Peningkatan kualitas lingkungan; dan
  6. Peningkatan edukasi hidup sehat

What do you think?

Written by virgo

Hari Ini Polisi Akan Periksa Hari Tanoesoedibjo

Inilah Revisi PP Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi