Jakarta (ANTARA) – Dua film horor garapan sutradara Fajar Nogros, yaitu “Inang” dan “Horor Keliling” akan berkompetisi di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) ke-26.
“Inang” akan bersaing di kompetisi utama di BIFAN yang bertajuk Bucheon Choice Award. Sementara, “Horor Keliling” akan berpartisipasi di ajang It Project atau kompetisi utama di bidang pendanaan film.
Baca juga: Tissa Biani sementara tolak film horor setelah “KKN: di Desa Penari”
Fajar mengatakan menjadi kejutan yang luar biasa bagi dirinya bersama tim produksi IDN Pictures ketika mendapat kabar karyanya diapresiasi oleh BIFAN.
“Apresiasi ini menambah semangat bagi kami untuk terus melahirkan karya yang berkualitas,” kata Fajar yang juga selaku Head of IDN Pictures itu melalui siaran pers yang diterima ANTARA pada Rabu.
Head of IDN Pictures sekaligus produser film “Inang” dan “Horor Keliling” Susanti Dewi mengatakan apresiasi terhadap kedua film oleh BIFAN membuat pihaknya semakin bersemangat untuk membuat karya yang baik, menghibur, serta memiliki gagasan dan visi yang jelas.
Baca juga: “Kuntilanak 3” jadi sajian horor temani libur lebaran
“Sebagai Produser, memiliki visi dan gagasan yang jelas untuk setiap karya adalah keharusan, dan saya bersyukur karya-karya yang kami buat di IDN Pictures memiliki itu,” katanya.
“Inang” berkisah tentang karyawati supermarket bernama Wulan (diperankan oleh Naysila Mirdad) yang ditinggalkan oleh pacarnya dalam keadaan hamil.
Wulan yang putus asa dipertemukan dengan keluarga Santoso yang ingin mengadopsi anak yang dikandungnya dan bersedia merawat Wulan di rumah mereka selama masa kehamilan.
Selama tinggal di rumah itu, Wulan perlahan mulai menyaksikan perilaku aneh keluarga Santoso yang menganut okultisme tradisional Jawa.
Baca juga: Teaser “Inang” tampilkan kengerian teror yang menyasar ibu hamil
Sementara itu dengan mengambil latar di daerah pedesaan tahun 1970-an, “Horor Keliling” berfokus pada tokoh Jarno. Ia merupakan seorang kru panggung yang bekerja untuk kelompok kesenian tradisional ternama dan bercita-cita menjadi bintang terkenal.
Jarno kemudian bertemu dengan Supri yang menawarkan kerja sama mencari uang dengan menjadi pendongeng horor keliling.
Jarno perlahan belajar tentang kekuatannya yang dapat mewujudkan dongeng menjadi kenyataan, juga masa lalu kelam tentang pabrik gula yang menghancurkan keluarganya.
Sebagai informasi, BIFAN merupakan festival film terbesar dan paling bergengsi di Asia yang berfokus untuk memberikan penghargaan pada film-film bergenre horor, thriller, laga, fiksi ilmiah, dan komedi.
Ajang festival film bergengsi ini akan berlangsung pada 7 hingga 17 Juli 2022 di Bucheon, Korea Selatan.
Baca juga: “Tutuge”, film horor yang angkat budaya Bali
Baca juga: Rio Dewanto hingga Jinyoung CIX berpartisipasi di film horor Thailand
Baca juga: Film “Oma The Demonic” tayang pada pekan terakhir Ramadhan
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2022