Hutan tidak hanya berperan besar dalam kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Peranan hutan juga sangat berarti bagi kehidupan flora dan fauna. Hutan menyimpan kekayaan berupa keanekaragaman flora dan fauna yang sangat memesona.
Hutan hujan tropis sebenarnya hanya menutupi 2% dari permukaan bumi. Meskipun begitu, hutan hujan tropis dapat menjadi rumah atau habitat bagi sekitar 50% flora dan fauna. Beberapa dari flora dan fauna tersebut ada yang melimpah di alam dan ada juga yang tergolong langka sehingga keberadaannya harus dilindungi.
Flora Hutan Hujan Tropis
Flora merupakan sebuah nama dewi pelindung bunga dan taman atau bisa juga disebut dewi kesuburan menurut Mitologi Romawi. Flora berasal dari bahasa Latin yang artinya alam tumbuhan atau nabatah yakni segala macam jenis tumbuhan atau tanaman. Sehingga yang dimaksud flora adalah kekayaan jenis tumbuhan.
Dilihat dari segi jumlahnya, Indonesia memilki flora yang diperkirakan kurang lebih sekitar 25.000 jenis atau lebih dari 10% jenis tumbuhan di dunia. Ada beragam flora di hutan hujan tropis mulai dari yang berukuran sangat kecil, sedang hingga sangat besar. Tumbuhan yang ada di hutan hujan tropis ini seperti jenis pohon-pohon besar, rumput, paku-pakuan, perdu, hingga tumbuhan parasit seperti jamur dan kapang.
Contoh pohon-pohon yang biasa hidup di hutan hujan tropis yaitu :
- Pohon jati
- pohon kayu hitam
- Pohon pinus
- pohon kayu besi
- Pohon keruing
- Pohon kapur
- Pohon sonokeling
- Pohon pilang
- Pohon nipah pidada
- Pohon mahoni
- Pohon kayu buta-buta lumut
Adapun dari jenis tanaman yaitu :
- Bunga raflesia arnoldi
- Bintaro (Cerbera manghas)
- Nirih (Xylocarpus spp.)
- Teruntum (Lumnitzera racemosa)
- Dungun kecil/dungun laut (Heritiera littoralis)
Fauna hutan Hujan Tropis
Kata fauna berasal dari bahasa latin artinya alam hewan. Sehingga fauna dapat diartikan sebagai segala macam jenis hewan yang hidup di daerah tertentu atau periode tertentu. Persebaran fauna di Indonesia terbagi menjadi tiga kawasan penyebaran yaitu Fauna Asiatis, Fauna Australis, dan Fauna tipe peralihan.
1. Fauna Tipe Asiatis
Kawasan fauna asiatis ini terdiri dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kawasan ini dibatasi oleh garis yang disebt garis Wallace yang membentang dari sebelah timur Filipina, melalui Selat Makasar dan antara Bali dan Lombok.
Adapun fauna yang dapat kita temui di kawasan Asiatis ini adalah hewan mamalia berukuran besar sebagai berikut.
- Orang utan (Sumatera dan Kalimantan)
- Beruang (Sumatera dan Kalimantan)
- Rusa (Sumatera dan Kalimantan)
- Tapir (Sumatera dan Kalimantan)
- Babi hutan (Sumatera dan Kalimantan)
- Kera Gibon (Sumatera dan Kalimantan)
- Badak (Sumatera dan Jawa)
- Harimau (Sumatera dan Jawa)
- Burung elang (Sumatera dan Jawa)
- Kerbau (Kalimantan dan Jawa)
- Kijang (Sumatera, Kalimantan, dan Jawa)
- Trenggiling (Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali)
- Siamang (Sumatera)
- Gajah (Sumatera)
- Ikan pesut (Kalimantan)
2. Fauna Tipe Australis
Kawasan fauna Australis terdiri dari wilayah Indonesia Timur yaitu Kepulauan Maluku, Papua, dan Pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Jenis fauna yang terdapat di kawasan ini yaitu :
- Burung nuri, cendrawasih, kasuari dna raja udang.
- Katak pohon, katak terbang, dan katak air.
- Kanguru, beruang, walabi, landak Papua, kuskus, dan opossum.
- Jenis reptil seperti buaya, biawak, kadal, dan kura-kura.
3. Fauna Tipe Peralihan
Kawasan tipe peralihan ini terdiri dari Nusa Tenggara dan Sulawesi. Fauna yang ada di kawasan ini merupakan satwa asli Indonesia (endemik).
Fauna yang bisa kita jumpai di kawasa ini yaitu :
- Jenis hewan mamalia seperti banteng, sapi, kuda, kuskus, babi rusa, anoa dan monyet hitam.
- Jenis reptil seperti kura-kura, biwak, buaya, dan komodo.
- Jenis burung di antaranya kakak tua, mepati dan angsa.
- Jenis hewan amfibi yaitu katak terbaang, katak pohon, dna katak air.