Basrizal Koto (dua dari kanan), dalam sesi acara Marawa Digital Fest 2022.
Menjadi pengusaha sukses bukanlah hal yang mudah. Apalagi memulai dari nol, banyak proses yang harus dilalui. Begitu kata Owner Basko Grup, Basrizal Koto atau yang lebih dikenal Basko. Punya keberanian untuk memulai dari tidak punya apa-apa atau nol merupakan 50 persen modal awal baginya.
“Usia 12 tahun, saya berani merantau. Semua ini tidak terjadi tiba-tiba. Saya mulai dari jadi kernet oplet, berjualan petai, belajar menjahit. Semua itu saya coba karen keinginan dan tekad, kemauan untuk mengubah hidup dan lari dari kemiskinan,” katanya di Auditorium UNP, Rabu (7/9/2022).
Dalam acara Marawa Digital Fest bertajuk “Empowering Entrepreneurs to the Future World” yang diusung oleh Hipmi Sumbar, ia bercerita awal merintis hidup yang sempat mengalami kesulitan ekonomi. Ia yang hanya anak seorang buruh tani, dan putus sekolah bertekad dan punya keberanian merantau menjadi seorang kernet oplet selama tiga tahun.
Namun, Basko yang saat itu masih berusia 12 tahun mempunyai keinginan yang kuat untuk mendapatkan hal yang lebih. Keuletan dan ketekunannya sebagai seorang kernet, dilirik bos oplet dan bertekad ingin menjadikannya seorang sopir.
“Saya tidak mau jadi sopir. Saya berhenti. Saya bilang waktu itu saya ingin punya mobil. Oleh karena itu, saya harus fokus. Karena saya punya modal, saya beralih menjadi penjual petai di pasar yang waktu itu satu sepeda harga petai itu Rp100,” tuturnya.