Untuk membendung kenakalan remaja agar jangan sampai terjerumus ke perbuatan dan tindakan melanggar hukum dan aturan agama, maka Pemkab Pesisir Selatan (Pessel) diminta untuk meningkatkan dan menggalakkan program kembali ke surau atau masjid.
Ketegasan itu disampaikan Ketua DPRD Pessel, Ermizen, kemarin (12/3) di Painan. Harapan itu dia sampaikan karena sejauh ini tingkat kenakalan remaja sudah menjadi peringatan bagi orangtua. Agar bisa dibendung, maka perlu upaya untuk mengantisipasinya.
“Kita ingin bagaimana kenakalan remaja di daerah ini bisa diatasi. Ini saya sampaikan karena beberapa waktu terakhir cukup banyak remaja atau pelajar yang diamankan Satpol PP karena melakukan perbuatan yang melanggar. Seperti menghisap lem, keluyuran pada jam belajar, bahkan ada yang duduk berduaan berpacaran di tempat sepi tanpa rasa malu dan takut dosa,” ungkapnya.
Dia juga berharap agar tempat-tempat hiburan malam yang dapat merusak masa depan generasi penerus bangsa menjelang memasuki bulan Ramadhan 1444 Hijriyah tahun 2023 di daerah itu juga dilakukan penertiban dan juga penindakkan bagi yang melanggar.
“Ini saya sampaikan karena tempat hiburan malam yang mengundang perbuatan maksiat tersebut, akan menjadi bencana bagi daerah kita. Kampung kita ini akan hancur bila dibiarkan seperti itu. Kita melihat akhir-akhir ini banyak terjadi bencana alam. Longsor dimana-mana. Beberapa waktu lalu di daerah ini juga banyak terjadi bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan juga abrasi pantai,” ujarnya.
Berdasarkan hal itu, dia berharap agar ke depan Pemkab Pessel memaksimalkan gerakan kembali ke surau, serta juga menggiatkan subuh berjamaah melalui berbagai program-program Islami lainnya.
Dia juga menjelaskan, untuk mendukung visi dan misi Bupati Pessel di bidang pendidikan, pihaknya secara kelembagaan akan mendukung Pemkab Pessel mengalokasikan anggaran untuk program beasiswa dan lainnya.
“Tentunya bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu atau miskin,” tutup Ermizen. (yon)