in

Gegara Anggota DPR, SPBU di Lubukbasung Mendadak Berhenti Operasi, Warga Panik

SPBU 14.264.574 PT Gunung Sago Prima yang beroperasi di Lubukbasung tampak sepi, Jumat kemarin (5/5).

PADEK.CO– Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 14.264.574 PT Gunung Sago Prima yang beroperasi di Lubukbasung, Agam, mendadak berhenti melayani pembelian BBM jenis pertalite dan solar, Jumat (5/4). Kondisi ini membuat warga sekitar panik karena tidak mendapatkan dua jenis BBM tersebut.

Sejumlah pengendara yang telanjur singgah hendak mengisi BBM di SPBU itu dibuat bingung dan mengeluh. Selain mereka terpaksa membeli minyak eceran juga harus berburu ke SPBU lain untuk mendapatkan harga yang sama.

“Kami lihat, SPBU di sini sudah sejak tadi malam tidak melayani pembelian pertalite dan solar. Minyaknya ada dan tidak langka, namun entah kenapa tidak disalurkan ke konsumen,” kata Sutan Rajo Ameh, warga setempat.

Ia mengaku sudah sedari malam bolak-balik hendak mengisi BBM pertalite ke SPBU tersebut. Namun hingga kemarin siang, SPBU masih berhenti beroperasi menjual pertalite termasuk solar.

Tak hanya Sutan Rajo Ameh, warga lainnya Depit Piliang juga dibuat bingung dengan berhentinya tiba-tiba SPBU 14.264.574 PT Gunung Sago Prima melayani penjualan BBM jenis pertalite dan solar di wilayah itu.

“Entah apa masalahnya, kami sebagai warga berharap SPBU secepatnya aktif dan melayani pembelian pertalite lagi,” kata pengusaha kuliner yang melayani delivery order itu.

Dihentikan Sementara

Pengawas SPBU 14.264.574 PT Gunung Sago Prima di Lubukbasung, Megi Parli mengatakan, layanan pembelian pertalite dan solar dihentikan sementara. Pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada warga Lubukbasung .

“Penghentian ini mulai berlaku sejak pukul 00.05 tadi malam. Berlaku sampai kapan, kami juga masih menunggu keputusan dari pusat,” katanya.

Ia menjelaskan, penghentian itu buntut adanya insiden miss komunikasi antara pihaknya dengan seorang Anggota DPR RI Muhammad Nasir, tadi malam. Semua bermula saat SPBU melakukan pembongkaran pertalite dan solar sekitar pukul 21.30.

Saat itu katanya, Anggota DPR RI Muhammad Nasir datang hendak melakukan pengisian Pertamina Dex dan pihaknya belum bisa melayani karena sedang melakukan pembongkaran. Namun, yang bersangkutan komplain karena tidak bisa menunggu lama.

“Kita sudah jelaskan dengan sangat baik-baik demi menghindari masalah. Namun beliau tidak mau menerima,” katanya.

Ia melanjutkan, permasalahan semakin rumit saat SPBU diketahui memiliki persediaan minyak emergency sebanyak 2 ton. Minyaknya ini disediakan untuk tindakan darurat untuk keperluan mobil Damkar dan ambulance atau mobil jenazah.

“Namun menurut beliau, keberadaan minyak emergency ini merupakan tindakan penimbunan. Dengan segenap upaya kami jelaskan, namun beliau juga tidak menerima, hingga melalui jaringan yang dihubunginya, berujung pada keputusan penghentian sementara layanan pembelian pertalite dan solar di SPBU kami,” ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, permasalahan tersebut tengah dibahas di tingkat atas bersama Pertamina pusat. Pihaknya masih menunggu keputusan lebih lanjut. “Sebelum itu, layanan pembelian pertalite dan solar masih dihentikan di SPBU kami,” tutupnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Hiswana Migas Sumbar, Ridwan Hosen mengaku, menyayangkan adanya penghentian layanan pembelian pertalite dan solar yang dialami SPBU 14.264.574 PT Gunung Sago Prima yang beroperasi di Lubukbasung. Lebih disayangkan lagi katanya, masyarakat yang kesulitan mendapatkan BBM akibat dampak keputusan itu.

“Nanti kita akan carikan solusi untuk permasalahan di SPBU 14.264.574 PT Gunung Sago Prima yang beroperasi di Lubukbasung,” katanya.

Ia melanjutkan bakal berupaya agar keputusan penghentian layanan pembelian pertalite dan solar di SPBU itu bisa dicabut dan kebutuhan BBM masyarakat setempat dan sekitarnya kembali terpenuhi. Namun terlebih dahulu, pihaknya akan membicarakan duduk persoalannya dengan pihak Pertamina Sumbar, termasuk pusat.

Saat disampaikan bahwa penghentian itu dipicu permasalahan antara SPBU dengan seorang wakil rakyat, Ridwan mengaku, semua tidak akan berkembang jika dibicarakan dengan baik tanpa mengedepankan arogansi. Namun lebih memprioritaskan layanan yang baik kepada masyarakat banyak.

“Untuk adanya persediaan minyak emergency itu niat SPBU bagus juga, untuk mobil ambulance, mobil jenazah, atau mobil travel dan angkutan umum untuk wilayah setempat. Sebenarnya ini tergantung cara pandang kita dalam masalah ini, secara hukum atau aturan atau kepentingan,” tuturnya.

Sementara itu, Corcom Pertamina MOR 1, Satria mengatakan, untuk persediaan minyak emergency memang belum ada aturannya. Untuk persoalan yang dialami SPBU 14.264.574. PT Gunung Sago Prima, Simpang Tembok, Lubukbasung sendiri belum ia ketahui.

“Nanti akan kami berikan jawaban. Kami cek dulu kondisi dan permasalahannya di lapangan. Soalnya saya belum dapat informasi ini secara menyeluruh dari pihak SPBU dan  Muhammad Nasir,” katanya. (ptr)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Nominasi Kelurahan Berprestasi, Pegambiran Nan XX Optimistis jadi Terbaik

Pendaftaran Yonder WF Alvarent Bakal Calon DPD RI Dinyatakan Lengkap