Oposisi Thailand berhasil membuat “gempa politik” dengan memenangkan pemilu yang menakjubkan pada hari Minggu (14/5/2023). Oposisi mengalahkan partai-partai yang bersekutu dengan militer.
Pemimpin Partai Oposisi Gerakan Maju (Move Forward) Pita Limjaroenrat menyatakan siap membentuk pemerintahan dalam upaya mengakhiri hampir satu dekade kepemimpinan pro-militer.
Partai Gerakan Maju yang liberal dan Partai Pheu Thai yang populis berada jauh di depan saat 99 persen suara telah dihitung.
Pita Limjaroenrat, pemimpin dan calon perdana menteri dari partai progresif Thailand, Move Forward, mengumumkan pada Senin (15/2023) bahwa kelompok politiknya siap membentuk pemerintahan mayoritas, menyusul kemenangan bersejarahnya dalam pemilihan umum .
Berbicara pada konferensi pers di markas besar partainya, pria berusia 42 tahun itu menekankan keinginan rakyat untuk mempercayakan Partai Gerakan Maju untuk mengelola negara dan meminta semua pihak menghormati konsensus semacam itu.
“Jelas bahwa rakyat Thailand telah menyatakan keinginannya di tempat pemungutan suara untuk menjadikan Move Forward Party menjadi yang pertama dalam pemilihan umum yang baru saja berlangsung,” kata Pita seperti dilansir CNA.
“Saya ingin mengumumkan di sini bahwa Partai Gerakan Maju siap untuk memimpin pembentukan pemerintahan masa depan,” imbuhnya.
Sekitar 39,3 juta orang memberikan suara mereka dalam pemilu pada hari Minggu (14/5/2023) untuk memilih 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Komisi Pemilihan Thailand (ECT) melaporkan pada hari ini bahwa jumlah pemilih mencapai 75,22 persen atau tertinggi dalam sejarah politik Thailand.
Ada sekitar 52 juta pemilih yang memenuhi syarat dalam pemungutan suara, dan lebih dari 2 juta telah memberikan suara sebelum pemungutan suara pada 7 Mei.
Hasil sementara yang diterbitkan oleh ECT pada Senin (15/5/2023) menunjukkan Partai Gerakan Maju berada di posisi pertama dengan 151 kursi. Di urutan kedua dan ketiga adalah Partai Pheu Thai dan Partai Bhumjaithai yang masing-masing meraih 141 kursi dan 70 kursi.
Menurut Pita, partainya telah berkomunikasi dengan sekutu politiknya untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Mereka termasuk Pheu Thai, Pracharat, Thai Sang Thai dan Seri Ruam Thai.
Bersama-sama mereka memiliki 308 kursi, yang cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas di DPR yang beranggotakan 500 orang.
Partai Gerakan Maju juga sedang dalam pembicaraan dengan sekutu potensial lainnya, Partai Adil. Jika negosiasi terbukti berhasil, jumlah kursi yang dipegang koalisi akan menjadi 309. “Jelas ini menutup pintu pembentukan pemerintahan minoritas,” kata Pita.
Pita menegaskan kesiapannya untuk menjabat sebagai perdana menteri Thailand berikutnya dan bekerja dengan orang-orang yang memiliki pandangan berbeda untuk memajukan negara.
“Saya siap menjadi perdana menteri untuk semua warga Thailand. Saya siap mendengarkan pendapat yang berbeda, dan pendapat yang berbeda akan membuat saya menjadi perdana menteri yang lebih baik di masa depan,” katanya dalam konferensi pers.
Menurut Pita, pihaknya menghormati dan siap melanjutkan perjuangan demokrasi yang diperjuangkan semua pihak di masa lalu. “Pada saat yang sama, kami juga siap mengembalikan kepercayaan pada sistem demokrasi dan sistem parlementer, serta menciptakan transparansi dan efisiensi dalam sistem politik Thailand, termasuk setiap anggota DPR,” tambahnya.(cna)