MEDAN (Berita): Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan Edison Kurniawan, S.Si, M.Si mengungkapkan, wilayah Kota Padangsidempuan kembali diguncang gempabumi tektonik, Selasa (1/8) pukul 11:39:57 WIB.
Disebutkannya, analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=3.3 dengan posisi episenter pada koordinat 1,40 LU dan 99,46 BT, tepatnya di darat pada jarak 21 km arah TimurLaut dari Padangsidempuan, Sumatera Utara, pada kedalaman 23 km.
Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan yang diterima dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Padangsidempuan dan Aekgodang dengan intensitas gempabumi I SIG-BMKG (II MMI).
Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempabumi ini berada pada Zona Sesar Sumatera pada Segmen Angkola, karakteristik sinyal gempabumi ini menunjukkan gempabumi tektonik. Dari kedalaman hiposenternya gempabumi ini merupakan jenis gempabumi tektonik dangkal pada lapisan kerak bumi. “Masyarakat disekitar wilayah Kota Padangsidempuan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertangjungjawab,” ujarnya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah daerah melalui BPBD dan mengikuti perkembangan informasi gempabumi susulan dari BMKG. “Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya dihimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” tegasnya lagi.
Lakukan Sosialisasi dan Simulasi
Mengingat belakangan ini sering terjadi gempa bumi, Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis berharap kepala BPBD Kabupaten Tapsel dan Kota Padangsidimpuan melakukan sosialisasi dan simulasi kegempaan (tektonik) kepada masyarakat.
“Kita berharap pihak BPBD Kabupaten Tapsel dan Kota Padangsidimpuan melakukan sosialisasi ke sekolah, permukiman, gedung, rumah sakit, dan lain-lain. Ini sebagai upaya kesiapsiagaan,” ujarnya.
Menurutnya jika sosialisasi dan simulasi itu dilakukan maka masyarakat dan dunia usaha memiliki pengetahuan dan terhindar dari korban dan kerugian. (aje)