Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) kembali menyerahkan Bantuan Perumahan Swadaya bagi masyarakat Prasejahtera 2022 sebanyak 111 unit yang tersebar di 5 desa di Kecamatan Pariaman Selatan dan Pariaman Utara.
Bantuan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Perumahan dan Permukiman tersebut diserahkan secara simbolis berupa kunci oleh Wali Kota Pariaman, Genius Umar kepada Kepala Desa dan perwakilan ketua kelompok penerima bantuan di Balairung walikota pariaman, Jumat (23/12/2022).
“Hari ini kita menyerahkan secara simbolis bantuan rumah swadaya kepada masyarakat di 5 desa yakni Desa Balai Naras sebanyak 28 unit, Desa Manggung sebanyak 19 unit, Desa Tungkal Selatan sebanyak 19 unit, Desa Sikapak Timur sebanyak 16 unit, Desa Punggung Lading sebanyak 29 unit,” ujar Wako Genius Umar.
Masing-masing masyarakat menerima dana sebesar Rp50 juta, sebesar Rp20 juta dari Kementerian PU dan Rp30 juta lagi dari dana APBD Kota Pariaman. Ditambah dengan swadaya masyarakat penerima bantuan, bisa berbentuk dana, bahan material maupun tenaga tukang.
Genius berharap kualitas rumah swadaya ini lebih baik dari bantuan rumah program Baznas yang hanya senilai Rp20 juta.
“Syarat rumah yang layak itu harus ada sanitasinya, harus ada Jamban/WC nya. Kemarin kita juga telah mendeklarasikan bahwa setiap rumah warga Kota Pariaman itu harus ada WC-nya,” tukasnya.
Genius menyebutkan, pemerintah terus berupaya membantu masyarakatnya yang tidak mampu, bahkan untuk tahun depan Pemko Pariaman akan membantu sebanyak 1.000 WC.
Ia juga mengapresiasi kinerja kepala desa sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah. Aduan masyarakat akan disampaikan ke kepala desa, dan kepala desa menyampaikannya ke walikota.
Kepala Dinas Perkim LH, Feri Andri mengatakan, untuk tahun 2023 kita ada bantuan dari kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) melalui dana APBD Provinsi sebanyak 76 unit rumah yang tersebar di 35 desa dan kelurahan se-Kota Pariaman. Saat ini masih dalam verifikasi pihak Balai Provinsi. Feri menyebut, hingga saat ini rumah yang masuk dalam kawasan permukiman kumuh di Kota Pariaman itu tinggal sekitar 120 unit lagi. (*)