in

Gerakan Aplikasi Fundonasi Padang

Donasikan Buku ke Seluruh Nusantara

Perkembangan teknologi yang semakin cepat saat ini membuat segala kegiatan dapat dilakukan dengan mudah. Melalui smartphone, orang-orang dapat berkomunikasi tanpa batas. Kemudahan inilah yang dirasakan oleh komunitas books reader (pembaca buku) Kota Padang dalam penggalangan buku dari para donatur.

Berawal dari masalah kesulitan menggalang buku dari para donatur, sepasang anak muda Hendriko Firman dan Sonya Winanda membuat aplikasi yang memudahkan mereka untuk mengumpulkan buku.

Mereka membuat sebuah aplikasi yang diberi nama Fundonasi. Aplikasi Fundonasi ini dilaunching versi beta pada September 2016 dan launching versi 1.0 pada November 2016. “Masalah yang dimiliki saat penggalang buku tersebut, timbullah ide untuk membuat Fundonasi. Aplikasi ini supaya memudahkan orang-orang untuk berdonasi buku. 

Kami tidak mau membuat konsep program yang murni sosial, tapi bagaimana kami juga mendapatkan keuntungan,” terang Riko kepada Padang Ekspres kemarin.
Riko mengatakan, Fundonasi bekerja sama dengan komunitas books reader dan telah melakukan donasi buku di beberapa tempat.

Di Padang mereka telah mendonasikan buku ke perpustakaan Panti Asuhan Asyiah dan Panti Asuhan Al Ikhlas. Selain itu mereka juga telah mendonasikan buku ke Pulau Bawean di Surabaya. Pergerakan Fundonasi ini tidak hanya lokal saja, tetapi juga nasional.

Meskipun baru beberapa bulan berdiri, tetapi mereka telah memiliki target untuk dapat mendonasikan buku ke seluruh daerah yang ada di Tanah Air ini. “Target di 2017 ini kami bisa mengumpulkan buku sebanyak 20 ribu buku dan didonasikan ke seluruh Indonesia. Dengan mendistribusikan ke 100 perpustakaan yang ada di Indonesia,” ucapnya.

Riko peraih anugerah Sastra Award, merupakan alumni mahasiswa Unand jurusan sejarah. Sewaktu kuliah ia juga  aktivis kampus. Selepas kuliah dia all out terjun ke dunia sosial.

Kegigihannya mengantarkan Riko menerima anugerah Ashoka Young Changemaker Award. Ia juga turut serta menjadi delegasi Indonesia di ajang Asia-Europe Youth Meeting Entrepreneurial Challenge, delegasi Indonesia di Asia Pacific Leadership Summit, dan delegasi Indonesia di Asean Startup Accelerator 1st program Kuala Lumpur.

Sedangkan, Sonya Winanda merupakan alumni UNP jurusan pendidikan Bahasa Inggris dan juga alumni Gerakan Indonesia Mengajar. Kecintaannya terhadap buku terbukti dengan mendirikan 16 perpustakaan umum di Pulau Bawean, Jawa Timur.

Saat ini Fundonasi memiliki sembilan volunter, bertugas menjemput buku langsung ke tempat para donatur. Ada tiga volunter di Padang, satu di Bogor, satu Bandung, satu Jakarta, satu Pasuruan, satu Bawean Surabaya dan satu di Yogyakarta.

Riko mengaku dalam menjalankan Fundonasi ini, ada kendala belum optimal berjalan. Kendala tersebut karena mereka masih kekurangan volunter atau relawan yang bertugas untuk menjemput buku dan mengantarkan ke tempat tujuan.

“Saat ini kami sudah mengumpulkan 1.279 buku. Nah, 80 persen yang mau kami donasikan ada di beberapa daerah yang belum memiliki volunter. Itu yang menjadi kendala saat ini. Misalnya tempat yang mau didonasikan buku objek sasarannya di Bogor, Yogyakarta, Wonogiri tetapi relawan yang mau mengantarkan ke perpustakaan di sana tidak ada,” jelasnya.

Fundonasi memilki 72 buku yang dijual pada situs Buka Lapak dan ada 12 buku yang dijual secara offline di Kota Padang. Bagi yang berminat mendonasikan buku atau berminat menjadi relawan Fundonasi, dapat membuka situs fundonasi.com. Di sana bisa langsung mengisi formulir yang telah disediakan. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Pernikahan Auryn di Bali

Polantas Dimaki dan Diancam Pisau