Magelang (ANTARA News) – Gerebek Gethuk yang diselenggarakan Pemerintah Kota Magelang di Alun-Alun Magelang, Minggu, menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk menyaksikannya.
Ribuan orang menyaksikan gerebek gethuk yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi ke-1.111 Kota Magelang itu. Di antara pengunjung terlihat sekelompok wisatawan asing dari Tiongkok ikut menyaksikan kegiatan seni budaya tersebut.
Bahkan sekelompok wisatawan Tiongkok tersebut mengenakan pakaian tradisional “sorjan” seperti yang dikenakan sebagian peserta gerebek.
Mereka bukan hanya menyaksikan, tetapi juga mengabadikan kegiatan tahunan tersebut dengan kamera mereka. Di antara mereka bahkan mengikuti gerakan para penari saat berlangsung tarian Babat Tanah Perdikan.
Seorang wisatawan Tiongkok, Rose menyampaikan kekagumannya terhadap pakaian adat yang dikenakan para peserta gerebek dan juga tarian yang ditampilkan.
“Kegiatan ini menarik sekali, mudah-mudahan tahun depan bisa berkunjung ke sini lagi,” katanya.
Sekelompok wisatawan asal Tiongkok tersebut tujuan utamanya berkunjung ke Candi Borobudur, kebetulan ada kegiatan gerebek tersebut dan mereka menyaksikannya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan sudah menjadi tradisi dalam gerebek gethuk ini ada gunungan kakung dan gunungan putri yang terbuat dari susunan gethuk.
Selain itu, katanya juga ada gunungan palawija dari 17 kelurahan di Kota Magelang. Gunungan palawija ini melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kota Magelang.
“Penampilan seni budaya dan gunungan palawija dari masing-masing kelurahan ini dilombakan,” katanya.
Ia menuturkan target yang ingin dicapai dari kegiatan ini, selain melestarikan budaya, harapannya dari tahun ke tahun bisa meningkat kualitas penyelenggaraannya, keseniannya, dan terutama destinasi wisatanya juga ramai pengunjung.
“Kegiatan ini untuk mengenalkan Magelang, yang sudah maju ingin lebih tambah maju lagi,” katanya.
Ia mengatakan destinasi wisata di Kota Magelang tidak hanya Taman Kyai Langgeng dan museum saja tetapi barangkali nanti ke depan juga Mantiasih dan Gunung Tidar sebagai wisata religi yang terus ditata.
Pada gerebek tersebut ditampilkan tarian Babat Tanah Pardikan yang dilakukan oleh 200 penari dari sejumlah sanggar dan sekolah. Tarian Babat Tanah Pardikan menceritakan berdirinya Magelang pada zaman Hindu 1.111 tahun lalu.
Kegiatan gerebek diakhiri dengan rebutan gunungan gethuk dan palawija oleh masyarakat yang hadir di Alun-Alun Kota Magelang.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2017