Kesepakatan pada pertemuan Manajemen Semen Padang FC dengan Pemprov Sumbar pada 5 Agustus 2022 terkait penggunaan Stadion Haji Agus Salim (GHAS) Padang, ternyata diingkari. Karena, poin stadion hanya diperuntukkan bagi SPFC ataupun liga resmi dan tidak akan dipergunakan untuk kegiatan fun football, telah diingkari. Minggu (18/9/2022), Pemprov telah mengizinkan salah satu kegiatan fun footbal bertajuk “Trofeo Match GHAS.”
Tak ayal hal itu memantik banyak kekecewaan dari manajemen dan pendukung Kabau Sirah – julukan Semen Padang FC. Termasuk penasihat Semen Padang FC yang juga anggota DPR RI Andre Rosiade. Dia mengaku kecewa dengan Pemprov Sumbar yang ingkar janji usai pertemuan Wagub Sumbar Audy Joinaldi dengan direksi dan komisaris PT Kabau Sirah Semen Padang (KKSP).
“Pemprov Sumbar harus tahu, Semen Padang FC sudah habis Rp700 juta memperbaiki rumput yang rusak. Bahkan pada pertemuan manajemen dengan Wagub Sumbar, dijanjikan stadion hanya dipakai kompetisi liga 2 dan 3 dan liga resmi lainnya. Untuk terjaganya kualitas rumput dan fasilitas stadion. Tapi yang terjadi, disewakan untuk kegiatan lain,” kata Andre Rosiade dari Fraksi Partai Gerindra ini.
Andre Rosiade menyebut, pada laga kandang perdana melawan Persiraja Banda Aceh Jumat (16/9) lalu, kualitas rumput sudah mulai menurun dan rusak. Diduga karena digunakan oleh pihak-pihak lain.
“Stadion sekarang malah disewakan untuk fun soccer atau kegiatan lainnya. Ini sangat mengecewakan,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Padahal, kata Andre Rosiade, untuk menjamu Persiraja saja, manajemen sudah membayar Rp28 juga. Rinciannya Rp10 juta untuk sewa dan Rp18 juuta untuk bayar pajak pada Dispenda.
“Ini tentu tidak seperti yang dijanjikan Pemprov melalui Wagub dan Diaspora yang akan menjaga rumput tak ada. Diperbaiki Rp700 juta, sekarang kualitas rumput sudah rusak,” kata Andre.
Andre menagih tanggung jawab Pemprov Sumbar untuk klub kebanggaan Sumbar ini. Yang laga kandangnya sangat dinantikan masyarakat.
“Mana tanggung jawab Pemprov. Kalau Pemprov tak mampu mengelola, serahkan pengelolaan kepada Semen Padang. Biar Semen Padang yang merawat. Sehingga kualitas rumput terjaga. Kami tuntut tanggung jawab dan janji. Jangan sebatas janji tapi realisasi nol besar,” tegas Andre.
Senada, dirigen Spartacks, Finteo Miranda dalam akun facebook-nya juga mengaku kecewa dengan apa yang dilakukan Pemprov Sumbar.
“Sayang sekali. Komitmen hanya omong doang. Beberapa bulan lalu kita semua bersitegang untuk memperjuangkan GHAS agar bisa dipakai oleh SPFC atau tim profesional lainnya untuk membanggakan ranah Minang,” tulisnya.
Dalam akun @teoslalufals itu Teo menulis, namun sayang komitmen hanya tinggal kenangan. “Apa yang dipikirkan pengelola GHAS? Tanggal 22 September 2022 ini SPFC kembali berlaga. Anda bisa jamin kualitas rumput kembali membaik,” tulisnya lagi.
Seperti diketahui, ada enam poin yang disepakati dalam pertemuan Pemprov Sumbar diwakili Audy Joinaldi dan manajemen Semen Padang FC pada 5 Agustus 2022 lalu di Indarung, yaitu:
1. Pemprov mendukung penuh Semen Padang FC berkandang di Stadion H. Agus Salim, Padang.
2. Mengenai biaya perawatan yang dikeluarkan oleh manajemen SPFC, semuanya akan dikompensasikan untuk tahun 2023 setelah dilakukan pengkajian ulang mengenai biaya yang keluar. Untuk tahun ini tidak dapat dilakukan kompensasi.
3. Wagub akan berupaya mencari tambahan sponsorship untuk tim SPFC dan akan lebih memberikan perhatian kepada tim SPFC. Saat ini Wagub sudah melakukan Mapping calon-calon sponsor dan perantau potensial untuk tambahan sponsorship bersama BOC dan BOD KSSP.
4. Stadion GHAS akan diperuntukkan pemakaiannya untuk SPFC ataupun liga resmi yang berjalan dan tidak akan dipergunakan untuk kegiatan fun football. Pemprov akan melakukan perawatan rutin
5. Manajemen SPFC siap bekerja serius untuk membawa SPFC kembali ke Liga 1. Manajemen siap dievaluasi jika tidak mencapai target tersebut.
6. Manajemen terbuka untuk rutin melakukan komunikasi intensif dengan suporter untuk membahas segala hal yang berhubungan untuk kemajuan tim SPFC. (*)