in

Golongan Beruntung

IMAM Ahmad dan Imam Turmidzi Radhiallahu anhuma meriwayatkan sebuah hadis dari Rasulullah SAW: Sesungguhnya dunia ini milik empat golongan, yaitu; Pertama orang yang diberikan harta dan ilmu. Kedua; diberikan ilmu tanpa harta. Ketiga; diberikan harta tanpa ilmu, keempat; tidak diberikan harta dan ilmu.
Golongan pertama, hamba yang dianugerahi harta dan ilmu oleh Allah. Dia bertakwa kepada Allah Azza wajalla karena harta dan ilmunya, ia menyambung tali persaudaraan (silaturrahim) dan mengetahui hak Allah (zakat, infak dan shadaqah di jalan Allah). Ini adalah kedudukan yang paling baik.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: Golongan pertama ini dipelopori oleh Nabi Ibrahim, Nabi Sulaiman, Nabi Musa, dan di kalangan sahabat Nabi Muhammad adalah Abubakar Shiddiq, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan dan Abu Dadah.

Mereka kaya raya dan punya ilmu yang luas. Harta dan ilmu mengantarkan mereka kepada derajat yang mulia menjadi kekasih Allah dan mendapat surga di akhirat kelak. Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid termasuk golongan ini.

Kekayaan yang mereka peroleh dari usaha mereka sendiri secara halal. Mereka bekerja mencari karunia Allah di dunia ini. Dalam berusaha tidak pernah menzalimi orang lain. Jangankan yang haram, syubhat saja ditolak. Abubakar Siddiq pernah memuntahkan makanan haram yang telanjur ditelannya.

Golongan kedua adalah hamba-hamba yang dilimpahi ilmu, namun tidak dilimpahi harta. Dia adalah orang yang niatnya lurus. Dia berkata, ‘Andaikan aku mempunyai harta, tentu bisa beramal seperti yang diamalkan fulan’. Dia dengan niatnya itu, maka kedua-duanya memperoleh pahala yang sama.

Sejumlah Rasul dan para sahabat Nabi masuk dalam golongan kedua ini, antara lain Nabi Nuh, Nabi Shaleh, Nabi Yunus, Nabi Ya’kub, sahabat Ali bin Abi Thalib, Abu Dzar Al-Ghifari, Abu Hurairah, Ammar bin Yassir, Imam Syafi’i dan lain-lain.

Sayyidah Fathimah masuk dalam kelompok ini. Semua mereka orang-orang shaleh yang yang dianugerahi ilmu dan tidak disibukkan oleh harta. Meski kekurangan harta, mereka selalu dalam kecukupan.

Dari syarahan hadis di atas tentu kita sangat ingin menjadi manusia golongan pertama yang dianugerahi harta dan ilmu, sebab apabila keduanya bersatu manusia tersebut akan menikmati kebahagian yang tiada taranya. Mereka itulah yang disebut orang-orang sukses di dunia dan di akhirat.

Menjadi golongan kedua, juga baik, sebab dianugerahi ilmu membuat orang tersebut bisa mencari penghidupan yang layak meski tidak banyak harta. Dengan ilmu yang ada padanya hamba ini dapat mengabdi kepada Allah SWT.

Kadang-kadang dengan ilmunya ia akan memperoleh harta. Ibnu Munzir mengatakan: Golongan kedua lebih saya sukai dari golongan pertama. Harta yang banyak melelahkan, ilmu yang banyak menyenangkan. ***** (Tgk. H Ameer Hamzah )

What do you think?

Written by virgo

Beri Kesempatan Hakim Wujudkan Keadilan

Yusril: Bu Ratna dan Bu Rachma Belum Diperiksa