Gubernur Sumbar berharap stakeholder dan unsur-unsur yang terlibat dalam sektor pertanian mampu meningkatkan hasil panen padi dari 5-6 ton per hektare menjadi 8-9 ton per hektare.
Hal itu diungkapkan Irwan Prayitno saat bersama Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto melakukan panen raya padi di Nagari Minangkabau Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanahdatar, Rabu pagi (8/7/2020).
Acara itu bertajuk Gelar Panen Sanagari, pemanfaatan alat dan mesin pertanian di 5 ha hamparan sawah Poktan Sawah Padang dengan produksi 5,7 ton per hektare.
“Saat ini kita mendapat informasi panen raya dengan varietas bujang marantau dengan produksi 5,7 ton per hektare ini memang sudah baik dari rata-rata produk padi kita 5,2 ton per hektare. Tapi ada baiknya kita berupaya keras bagaimana meningkatkan produksi dengan produksi 8 – 9 ton per hektare yang dimulai dari benih unggul dan cara pola tanaman dan hal-hal yang memungkin keberhasilan produksi, silahkan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Sumbar,” ujar Irwan Prayitno.
Padi, mutlak harus tersedia. Tidak boleh langka. Kementerian Pertanian terus menggenjot produksi padi agar tercipta rasa aman di masyarakat. Dan Sumatera Barat merupakan daerah agraris yang 23 persen PDRB-nya berasal dari sektor pertanian.
“Kemarin dengan Pak Kapolda Sumbar, kita meninjau buah-buahan, sayur-sayuran. Hari ini panen raya padi, esok juga sudah dalam rancangan kegiatan perikanan. Kita mengapresiasi kegiatan Polri/TNI bersama masyarakat petani. Dan kita melihat sektor pertanian tidak terlalu berdampak oleh covid,” ungkap Irwan Prayitno.
Gubernur tak menampik bahwa Tanahdatar salah satu sentra produksi padi yang terkenal. Teruslah menjaga produksi padi agar Sumbar tidak terjadi kelangkaan pangan di masa sulit ini.
“Pertanian Tanahdatar cukup baik dalam Indek Pertanaman (IP) sebesar 2,7 di atas rata-rata IP Sumbar 1,8. Apalagi pertanian Tanahdatar berpeluang meningkatkan IP menjadi 3,0,” katanya.
Irwan Prayitno menekankan bahwa uang yang beredar di Sumbar berasal dari pertanian. “Lahan pertanian kita sangat luas. Saya bangga dalam suasana pandemi covid ini, masyarakat masih produktif pertaniannya,” ujarnya.
Panen berkualitas itu didukung oleh air irigasi, bantuan benih, pupuk bersubsidi, dan alat mesin pertanian dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Tanahdatar.
Selain itu gubenur mengingatkan pada masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Semoga masyarakat Minangkabau ini tidak terkena wabah virus corona.
“Ini tanggung jawab kita bersama mengendalikan covid-19. Kita tidak mungkin membuat Sumbar bebas covid-19 selama obat belum ditemukan dan upaya bersama ini diharapkan terus berlanjut,” jelasnya.
Menurut dia yang paling penting adalah dapat mengendalikan pandemi dengan menjaga wilayah dengan meminimalkan transmisi lokal dan impor dari luar, agar tidak melonjak tajam, banyak warga meninggal dan tidak tertampung pelayanan kesehatan
“Kita berharap Polri dan TNI terus berperan mendisiplinkan masyarakat mengedepankan protokol kesehatan. Silakan tegur masyarakat yang tidak disiplin, semuanya demi kebaikan kita semua, dalam melakukan antisipasi penyebaran wabah virus corona,” ajaknya. (rel/hsn)