Administrator | Rabu,23 November 2016 – 17:55:32 WIB
Dibaca: 258 kali
Balikpapan – Pernyataan mengejutkan dilontarkan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak saat silaturahmi dengan Pangdam VI Mulawarman, Rabu, 23 November.
Dalam pertemuan di Aula Makodam VI, itu Awang menuding mereka yang akan berdemonstrasi ke Jakarta 25 November dan 2 Desember adalah teroris yang perlu diwaspadai.
Awang menilai, mereka yang pergi kebanyakan memiliki paham radikal yang berbuntut pada tindakan terorisme.
“Yang pergi demo ke Jakarta itu adalah calon-calon teroris yang perlu kita waspadai,” tegas Awang, dikutip Media Indonesia, di Balikpapan.
Awang mengajak masyarakat Kaltim tetap tenang dan tidak terprovokasi isu-isu tersebut. Ia mengimbau masyarakat Kaltim agar menyampaikan aspirasinya kepada instansi terkait di wilayah Kaltim.
“Tanggal 25 November dan 2 Desember kita mengimbau tidak ada demonstran yang ikut-ikutan ke Jakarta, tidak perlu,” ujarnya.
Pada saat yang sama Pangdam VI Mulawarman Mayjen Jhonny L Tobing menegaskan aksi demo harus tercipta suasana aman dan tentram.
“Para pendemo saudara kita juga. Bukan musuh kita,” ujar Pangdam.
Cara menyampaikan aspirasi, kata dia, disampaikan dengan benar, jangan sampai ada kekerasan. Demonstran juga dilindungi undang-undang. “Namun, kalau anarkistis langsung polisi bisa segera menangkap,” tegasnya.
Demonstrasi 2 Desember diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI. Gerakan yang dibina Rizieq Shihab itu menuntut penahanan Gubernur (nonaktif) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penistaan agama.
Editor : Putra
