Palembang, BP
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin menyaksikan langsung penandatanganan MoU tentang penyelenggaraan Pilkada Damai Tahun 2018 antara Polda Sumsel dengan KPU Provinsi Sumsel yang dirangkai dengan kegiatan dzikir dan Istighosah bersama di halaman Mapolda Sumsel Palembang, Jum’at (16/2).
Mou tersebut ditandatangani langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara dan Ketua KPU Provinsi Sumsel Aspahani. Tampak hadir Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto, Ketua Bawaslu Sumsel Junaidi, Plt. Walikota Palembang Ahmad Najib, serta para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel.
Acara yang juga dirangkum dalam Dzikir dan Istighosah yang dipimpin Ust KH Arifin Ilham.
Hadir juga beberapa calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel seperti Herman Deru, Saifudin Aswari Rivai, M Irwansyah, Giri Ramanda. Selain itu hadir beberapa calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada serentak di Sumsel, seperti Mularis Djahri, Harnojoyo, Joncik Muhammad, Nopran Marjani dan sebagainya.
Ketua KPU Sumsel Aspahani mengatakan, dengan doa bersama di provinsi Sumsel ini, sebagai negeri dicntai. Dimana selama berjalannya tahapan, mulai dari awal sudah berjalan baik, damai dan nantinya bisa menghasilkan pemimpin yang pro dan menyatu dengan rakyat.
“Proses pilkada ada menang dan kalah. Dimana harus siap menang dan siap mengakui kemenang paslon lain,” katanya.
Diterangkan Aspahani, semua kandidat yang ada diharapkan siapa yang terpilih, bisa menjalankannya sesuai amanah yang diberikan masyarakat dan semua sudah takdir.
“KPU ingin adil, jujur dan memberlakukan semua ke kandandidat yang ada. MoU KPU dan Polda Sumsel, nantin dituangkan dalam poin-poin yang disepakati untuk pelaksanaan Pilkada ini,” katanya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnaen Abdinegara menyatakan, adanya Dzikir dan Istighosah, dalam rangka penandatanganan MoU antara Polda dengan KPU Sumsel, bertujuan penyelenggaraan Pilkada damai tahun 2018 di Sumsel berjalan lancar dan damai.
“Ini upaya kita karena sudah masuk tahapan pilkada yaitu masa kampanye, dan pada 27 Juni nanti jangan lupa kita beramai-ramai yang punya hak pilih untuk menggunakannya, sesuai hati nurani,” ujarnya.
Dilanjutkan jenderal dengan bintang dua dipundak ini, meski Sumsel selama ini kondusif, namun gesekan akan ancaman konflik bisa saja terjadi jika semuanya tidak diantisipasi dari awal.
“Seperti di Pilkada Pagar Alam, ada 6 paslon, jika tidak disadari maka jadi perasoalan kalau tidak diselesaikan sejak awal. Sumsel kita tahu selama ini dikenal provinsi dengan zero konflik, dan itu alasan kita tuan rumah Asian Game, karena tdk ada konflik. Maka dari itu perlu dukungan Polri dan TNI untuk kamtibnas,” katanya.
Kapolda mengatakan, jika secara teori ada 7 komponen susksesnya suatu pelaksanaan Pilkada, yaitu penyelenggara mulai dari KPU hingga tingkat dibawahnya, jika betul netral dan akuntable akan baik sehingga tidak ada pihak yang protes akan hasilnya.
Poin kedua, pengawasnya yang terdiri dari Bawaslu, Panwaslu, panwascam hinngga pengawas TPS. Ketiga, pengawas independen, keempat netralitas dari aparat TNI-Polri serta ASN.
“Kami betul-bentul netral, sesuai amanat undan-undang, dan kami sama Pangdam II Sriwijaya berkomitmen dan sesuai perintah Presiden untuk selalu netral termaauk dari ASN,” katanya.
Poin kelima, peran dari media massa yang akan mwmberitakan menyejukan, menentramkan dan menyenangkan suasana. Keenam peran parpol dan paslon maupun timses untuk ikut berperan menjaga kondusifita, sebab jika paslon betul amanah siap menang dan mengakui kemenangan maka berjalan baik.
“Poin ketujuh, peran tokoh agama, pemuda dan masyarakat yang menyejukkan pesan-pesan yang baik, maka kita komit melaksanakan pilkada damai, aman dan msnyejukkan,” katanya.#osk