in

Guspardi Gaus Suarakan Empat Pilar di Banuhampu

Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di aula kantor camat Banuhampu, Minggu (31/7). Sosialisasi diikuti oleh segenap perwakilan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Kabupaten Agam.

Dihadiri segenap tokoh termasuk Camat Banuhampu, Susi Karmila, Guspardi Gaus mengatakan, sosialisasi empat pilar mempunyai tujuan, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal
Ika.

Empat pilar kebangsaan, kata dia, sangat perlu untuk dipahami masyarakat, karena apa yang terkandung di dalamnya berkaitan erat dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama, baik itu agama Islam dan agama lainnya yang ada di Indonesia.

“Seperti Pancasila misalnya, itu dari sila satu sampai lima mengambarkan nilai-nilai ajaran Islam. Bukan hanya Islam, Pancasila juga menggambarkan nilai-nilai dari agama lain yang ada di Indonesia. Dalam sila pertama Pancasila jelas disebutkan, ketuhanan yang maha esa, semua agama di Indonesia meyakini akan hal ini, dan masyarakat Indonesia harus orang yang beragama,” ucapnya.

Berangkat dari nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, Guspardi Gaus mengajak masyarakat untuk mengamalkan Pancasila dalam keseharian mereka. Semua itu bisa dimulai dari hal kecil-kecil dalam diri sendiri, taat peraturan, dan lain sebagainya.

“Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila juga sangat mencerminkan karakter masyarakat Minangkabau dan orang Minang memiliki kontribusi yang sangat besar untuk pancasila. Pancasila merupakan jati diri kita
di Minangkabau,” kata Guspardi.

Disebutnya, salah satu bukti, orang Minang telah mengamalkan Pancasila dalam tatanan kehidupan sehari-harinya, bisa dilihat penerapan musyawarah mufakat menjadi identitas masyarakat Minang dan merupakan prinsip utama dalam mengambil keputusan.

Guspardi Gaus yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Sumbar tiga periode ini melanjutkan, empat pilar kebangsaan juga sangat penting dipahami dan ditanamkan pada generasi bangsa Indonesia.

Karena, banyak kepentingan bangsa lain terhadap Indonesia di era globalisasi yang dapat melunturkan pemahaman kebangsaan masyarakat Indonesia. “Untuk itu, empat pilar kebangsaan ini harus kita maknai sebagai alat untuk membangun bangsa kita sendiri,” ujarnya.

Guspardi meyakini tokoh ulama se Kabupaten Agam mendambakan kehidupan bermasyarakat yang jauh dari paham radikalisme. Karena itu, dalam setiap kesempatan ia mendorong agar ulama menjadi garda terdepan dalam menyuarakan konsep kecintaan pada NKRI.

“Tokoh Sumbar telah memperjuangkan kemerdekaan dengan tumpah darah dan pertarungan pemikiran. Oleh karena itu tidak akan mungkin rasanya radikalisme bisa tumbuh di Minangkabau yang menjunjung tinggi ABS-SBK,” pungkasnya.(rel)

What do you think?

Written by Julliana Elora

FPK UNP Kenalkan Metode Pencegahan Dini Penyakit Stroke di Pariaman

BBM Melejit, Warga Menjerit: Dari FGD Pemkab Limapuluh Kota