Kota Bengkulu (ANTARA) – Harga jual minyak goreng kemasan sederhana dan premium di pasar tradisional Kota Bengkulu masih belum stabil sebab beberapa jenis minyak kemasan merek premium yang harga jualnya masih tinggi yaitu berkisar Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per liter.
“Ada juga pedagang yang menjual minyak goreng kemasan sederhana dan merek tertentu dengan harga Rp14 ribu per liter,” kata Roy, seorang pedagang di pasar tradisional modern di Bengkulu, Kamis.
Ia menjelaskan masih belum seragamnya harga minyak goreng pada harga Rp14.000 per liter karena beberapa agen dan distributor minyak goreng memberikan surat edaran terkait penetapan harga jual minyak goreng.
Selain itu juga ada distributor yang menarik kembali barangnya dan mengembalikan selisih modal pedagang yang sempat membeli dengan harga yang tinggi.
“Sudah ada sebagian jenis minyak yang dijual dengan harga Rp14 ribu per liter dan ada juga yang dijual dengan harga Rp18 ribu per liter,” kata Roy.
Dengan turunnya harga minyak goreng merek tertentu di pasar tradisional memberikan hal positif terhadap pedagang sebab stok minyak goreng di toko habis terjual.
Bahkan stok minyak goreng kemasan yang dijual dengan harga Rp14 ribu per liter habis sedangkan stok dari distributor belum tahu kapan datangnya.
“Saat diminta ke distributor ternyata barangnya sudah tidak tersedia digudang,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Murlis, jika saat ini stok minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter di tokonya telah habis.
“Harga jual minyak goreng sesuai himbauan pemerintah mulai diberlakukan di Pasar Tradisional sejak tiga hari lalu dan saat ini stoknya habis,” terangnya.
Murlis berharap agar pasokan minyak goreng ke para pedagang dapat stabil seperti sebelumnya serta penjualan minyak goreng kembali normal sebelum harga minyak goreng naik.
Sebelumnya Pemerintah memberikan waktu kepada para pedagang di pasar tradisional untuk melakukan penyesuaian harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp14 ribu per liter untuk semua jenis minyak goreng termasuk dalam kemasan premium.
Terkait