PADANG, METRO–Hari ini, Kamis (9/2) Peringatan Hari Pers Nasional (HPN). Pmelalui momentum HPN tahun ini, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah berharap pers benar-benar menjadi alat pemersatu bangsa. Terutama 2023 adalah tahun politik yang berpotensi terjadi pergesekan antar anak bangsa.
“Pers harus menjadi alat pemersatu bangsa, mengokohkan sendi-sendi kehidupan berbangsa,”harap Mahyeldi, Rabu (8/2) di Auditorium Gubernuran Sumbar.
Pada saat yang sama, katanya, dengan tingginya potensi pergesekan sesama anak bangsa pada tahun politik, pers juga diharapkan dapat mengurangi hal-hal yang menyebabkan permusuhan satu sama lain.
“Karena, dari banyak pesan-pesan dalam sambutan pemimpin kita baik dari presiden, kalangan TNI dan Polri menyampaikan pada kita Indonesia adalah negara besar. Untuk itu mari kurangi hal-hal yang dapat menyebakan perpecahan dan permusuhan,”ujarnya.
Dikatakannya, Indonesia bisa menjadi negara penentu di Asia Tenggara. Untuk itu perlu kekompakan dan bangsa yang solid.
“Maka untuk itu, dalam peringatan HPN ini, kami berharap pada media bagaimana menjadi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,”harapnya lagi.
Mahyeldi mengakui peran pers sangat penting dalam perkembangan demokrasi saat ini. Begitu juga dalam pembangunan. Karena dengan adanya pers maka dapat membantu pemerintah melaksanakan pembangunan dengan baik.
Khusus pemerintah daerah, katanya pers sangat berperan. Tidak hanya untuk menyebarluaskan informasi pembangunan, tapi juga memberikan masukan bagi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.
HPN diperingati pada tanggal 9 Februari 2023 setiap tahunnya. Tahun ini HPN dilaksanakan di Medan, Provinsi Sumatra Utara (Sumut).
Rencana peringatan puncak HPN dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Kamis (9/2) di Medan. Kepastian hadirnya presiden tersebut disampaikan pada saat pertemuan dengan Dewan Pers beberapa waktu lalu di Istana Merdeka.
Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan menekankan pentingnya kebebasan pers yang bertanggung jawab dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip dan etika jurnalistik.
“Jangan hanya bicara kebebasan pers, tetapi yang terpenting adalah pemberitaan yang bertanggung jawab. Pemberitaan yang bertanggung jawab adalah pemberitaan yang dikonfirmasi kebenarannya menggunakan prinsip-prinsip etika jurnalistik yang baik. Jadi kalau cuma bebas sebebas-bebasnya tanpa tanggung jawab banyak nanti yang akan dirugikan apalagi menjelang pemilu,” ujar Jokowi.
Minta Porwanas
di Sumbar
Dalam kesempatan itu, Mahyeldi juga berharap Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar dapat mengajak pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (Porwanas) dilaksanakan di Sumbar.
“Saya sudah berkirim surat. Saya juga sudah berkomunikasi dengan kawan-kawan, agar Porwanas tahun 2024 dapat dilaksanakan di Sumbar,”ujarnya.
Menurutnya, langkah itu adalah upaya meningkatkan peredaran dan kunjungan ke Sumbar. Semakin banyak iven nasional di Sumbar, makin banyak uang berputar di Sumbar.
“Kita juga diapresiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sumbar adalah daerah yang paling siap dengan iven. Kita perlu membawa banyak uang ke Sumbar,”ujarnya.
Pada saat yang sama Sumbar juga berupaya mengurangi uang ke luar daerah. Sehingga uang banyak beredar di Sumbar makin banyak. “Ada 85 event di Sumbar pada 2023. Seperti Penas Tani, Laksitarda dan sejumlah kegiatan lainnya,”ujarnya. (AD.ADPSB)