Gelar scudetto kesembilan secara beruntun telah di depan mata Juventus. Mereka cuma butuh empat poin dari empat laga sisa di Serie A. Peluang besar untuk merengkuh tiga poin ada dini hari nanti. Yakni ketika berhadapan dengan Udinese (siaran langsung beIN Sport 2 pukul 02.45 WIB).
Bianconeri –julukan Juventus- sedang dalam performa bagus. Usai tiga laga beruntun tanpa kemenangan, pada giornata 34 mereka kembali ke jalur tiga poin penuh. Ini setelah mengalahkan Lazio dengan skor 2-1 pada Selasa lalu (21/7). Momentum ini haru bisa dijaga.
“Kami membutuhkan empat poin. Meski saat ini kemenangan merupakan hal sulit bagi setiap tim. Kami mesti tetap fokus pada satu pertandingan dan sekarang kami hanya memikirkan Udinese,” ucap pelatih Juventus, Maurizio Sarri, dalam laman resmi klub.
Secara individual, bintang mereka, Cristiano Ronaldo juga dalam performa bagus. Kontra Lazio lalu, pemain asal Portugal ini mampu mencetak dua gol. Kemungkinan besar dia akan ditemani Paulo Dybala di lini depan.
“Kami adalah tim kuat dengan banyak ruang untuk peningkatan. Saya tidak kesulitan menyandingkan dua pemain seperti Cristiano (Ronaldo) dan Dybala secara bersamaan. Mereka berdua pemain hebat. Ronaldo merasa sangat baik. Ia memilki kemampuan hebat untuk segera fokus pada tujuan selanjutnya. Ini adalah kemampuan langka, ia memiliki pola pikir seorang juara,” tuturnya.
Namun, dalam laga nanti, bek tengah sekaligus kapten tim Leonardo Bonucci dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning yang diterimanya. Begitu juga bek senior Giorgio Chiellini yang absen karena cedera. Dia dalam perawatan tim medis bersama penyerang Gonzalo Higuain.
Kemungkinan besar, Daniele Rugani akan menemani Matthijs de Ligt di jantung pertahan tim berjuluk Si Nyonya Tua itu. “Rugani pantas bermain lebih banyak dan terkadang ia terlalu banyak dikritik,” kata Sarri.
Sementara itu, salah satu tempat di lini tengah berkemungkinan akan ditempat gelandang Adrien Rabiot. Bagi Sarri eks PSG itu adalah pemain dengan kualitas langka. “Setelah beberapa perubahan besar ia akhirnya menemukan ritmenya. Tapi ini adalah jalan normal yang diambil para pemain asing ketika mereka tiba di Italia. Kini saya melihatnya bermain dengan level kepribadian yang baik,” ungkapnya.
Namun, Juve wajib waspada. Sebab mereka akan main di kandang Udinese. Selain itu, anak asuh Luca Gotti itu juga wajib meraih angka penuh. Pasalnya, posisi mereka juga sedang kritis.
Udinese saat ini berada di peringkat 16 atau dua strip di atas zon degradasi. Mereka hanya berjarak tujuh poin (36-29) dari Lecce di perikat 18. “Udinese adalah tim yang mengandalkan fisik dan pada saat ini mereka dalam fase yang baik. Ini bakal menjadi laga yang sulit. Kami harus penuh perhatian dalam mempersiapkannya (pertandingan ini, red),” tukas mantan pelatih Chelsea tersebut.
Hanya saja, bila berkaca pada tiga laga sebelumnya, Udinese tidak dalam kondisi baik. Mereka hanya mampu meraih satu poin. Namun Luca Gotti percaya, kalau setiap pertandingan memiliki ceritanya masing-masing.
“Kami menjadi tuan rumah melawan pemuncak klasemen. Tim yang semua orang kenal dengan baik. Jadi Kami harus pandai membangun kembali diri kami secara mental, fisik dan taktis. Kami harus membangun kembali kondisi untuk membuat kinerja yang sedang kami coba lakukan. Tapi kami melakukannya dalam situasi darurat, dengan jumlah pemain yang sangat terbatas,” jelasnya dalam laman resmi klub.
Salah satu yang absen adalah gelandang Walace, karena cedera. William Troost-Ekong kemungkinan akan diturunkan sebagai gantinya. “Ada tiga solusi. Yakni Memainkan pemain yang biasanya bermain di peran lain, mengubah sistem permainan dan menarik para pemain muda,” terangnya.
Untuk yang terakhir, Gotti sangat senang karena dua hingga tiga dari mereka akan dapat menginjak lapangan. “Kami berusaha untuk tidak membebani mereka dengan tanggung jawab dalam situasi tim saat ini. Jenis tanggung jawab ini adalah beban berat. Saya masih punya satu hari untuk membuat penilaian yang sesuai,” ungkapnya. (cip)