Jakarta (ANTARA) – Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan RSCM Wina Sinaga mengatakan bahwa masyarakat perlu mewaspadai perubahan berat badan secara drastis tanpa direncanakan jadi penanda gangguan kesehatan.
“Untuk perubahan berat badan secara drastis merupakan tanda bahaya dan perlu dicari tahu apa penyakitnya,” kata Wina di Jakarta, Jumat.
Dia mencontohkan pada orang-orang dengan status metabolisme sangat tinggi yang terkena penyakit bisa terjadi penurunan 5-10 persen dari berat badan awal.
Misalnya seseorang dengan berat badan awal 80 kilogram dan dalam tiga bulan terakhir atau tiba-tiba turun delapan kilogram itu perlu diwaspadai apakah terdapat penyakit penyerta.
“Misalnya ada infeksi, kanker, atau penyakit autoimun. Ini bisa saja jadi penurunan berat badan drastis yang tidak direncanakan,” katanya.
Hal yang sama juga berlaku pada orang-orang yang mengalami pertambahan berat badan secara drastis tanpa direncanakan, antara lain akibat dari gaya hidup.