Novirianty menjadikan tari sebagai bagian dari hidupnya. Anak kedua pasangan Zahari dan mendiang Zuliati, ini sejak kecil telah menaruh minat pada kesenian yang menonjolkan gerak gerik gemulai tubuh yang biasanya diiringi irama.
Bermula menjadi penari di sanggar Tualang Tiga, yang sekarang namanya menjelma menjadi sanggar Langgam Selatan di Dabo Singkep, Novi mulai menjejakkan kaki di sejumlah perlombaan tari. Baik tingkat kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
”Sering juara I dan II,” ujar dara berparas manis kelahiran Dabo Singkep, 20 November 1996.
Berkat tari, dirinya bisa traveling ke sejumlah daerah di Tanah Air. Terdekat dirinya pergi ke Daik Lingga, Tanjungpinang, Tanjungbalai Karimun dan Batam. Sedangkan daerah terjauh yang dikunjunginya, Kendari.
”Bukan saja menghasilkan uang, tapi juga bisa jalan-jalan gratis,” kata dia. Suatu kesempatan, Novi dipilih menjadi tamu undangan untuk menari di Malaysia.
”Senang, banyak pengalaman dan teman baru,” ungkap dia. Ke depan, Novi memikirkan untuk menjadi wanita karir. Jika berhasil, dia tidak akan meninggalkan tari.
”Mau jadi pengajar tari,” kata dia sembari berharap agar generasi muda menyukai kesenian tari. ***