Mahasiswa Tewas Ditimpa Pohon
Hujan deras yang mengguyur Kota Padang kemarin sore sampai tadi malam (19/5), memicu terjadi banjir, longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik. Seorang mahasiswa asal Kepulauan Mentawai dilaporkan tewas tertimpa pohon di depan Rumah Makan Surya Angkasa Parupuaktabiang sekitar pukul 21.00.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres di RS Bhayangkara, korban diketahui bernama Wahyu Andika Noferdan Putra, 21, mahasiswa Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. Warga mengetahui kejadian itu, setelah melihat korban bersimbah darah di bawah pohon dalam keadaan kritis.
Pihak kepolisian yang mendapat informasi itu langsung mendatangi lokasi kejadian kejadian, kemudian merujuk korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Malangnya, sesampai di RS, korban dinyatakan meninggal. Saat ini jenazah korban berada di ruang jenazah RS Bhayangkara. Rekan-rekan korban asal Mentawai terlihat berupaya menginformasikan kejadian itu kepada keluarganya di Mentawai.
Kapolsek Padang Utara, Kompol Zulkafde menuturkan, saat ini pihaknya masih mendalami kejadian. “Kami masih menyelidiki kejadian ini, apakah ada indikasi begal atau bencana, tim kami masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi,” tuturnya.
Banjir di mana-mana.
Pantauan Padang Ekspres di sejumlah titik, tadi malam (19/5), banjir terpantau terjadi di ruas jalan Jhoni Anwar Lapai Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Hujan deras juga memicu banjir di ruas jalan Khatib Sulaiman.
Banjir juga merendam pemukiman warga di kawasan Jalan Gajah Mada Gunungpangilun hingga mencapai 75 cm. Di sini, banjir dipicu tersendatnya aliran riol. “Saya tidak menyangka banjir setinggi ini. Akibatnya, motor saya mogok,” ucap Jefri, 27, pengendara motor yang melintasi kawasan SJS Plaza Lapai Padang.
Asman, 62, salah seorang warga Gunuangledang, Gunuangpangilun menuturkan, menjelang Shalat Isya genangan air sudah mulai memasuki rumahnya hingga setinggi 10 cm. “Kawasan ini memang rawan banjir. Kalau hujan lebat lebih dari satu jam saja, kami harus bersiap menghadapi banjir,” ujarnya. Menurutnya, tak kurang 30 unit rumah terdampak banjir.
Ketua RT 02 RW III Gunungpangilun, Erni En membenarkan bahwa kawasan tersebut rawan banjir. “Setidaknya ada puluhan rumah terendam banjir di Gunungpangilun,” ucapnya. Dia menyebut, sempit dan dangkalnya riol terutama di ujung jalan dekat RSI Ibnu Sina, tak mampu menampung derasnya air.
Satu Rumah Rusak
Sementara itu, hujan kemarin juga mengakibatkan longsor di kawasan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, tepatnya di RT 03 RW 04. Satu unit rumah semi permanen milik Pitriani, 30, jebol bagian belakangnya. Mujur, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Irman, 55, warga Batang Arau mengatakan bahwa kejadian pas ketika hujan lebat. “Saya lihat pemilik rumah dan anak-anaknya berada di luar. Rumah bagian belakang mereka hancur. Untung pemilik rumah semuanya selamat,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Edi Hasymi mengakui bahwa longsor terjadi di kawasan Pabayan, Kecamatan Padang Selatan.
“Tim sudah turun untuk melakukan evakuasi dan tindakan lain yang dirasa perlu. Untuk daerah terdampak banjir, saya rasa di kawasan Raden Saleh menjadi salah satu daerah paling parah terdampak banjir. Di sana, air naik setinggi lutut orang dewasa,” ucapnya.
Sementara itu BMKG Padang melaporkan bahwa hujan deras bakal terjadi sampai pukul 23.00. Makanya, Budiman dari BMKG Padang meminta warga untuk berhati-hati. “Kewaspadaan perlu ditingkatkan dalam kondisi sekarang ini,” imbau dia. (*)
LOGIN untuk mengomentari.