ACEHTREND.CO,Bireuen- Intonasi suaranya acapkali meninggi. Bila marah, lelaki tambun itu bak singa di alam liar. Siat-at sudong, demikian bila diumpamakan. Tapi jangan tanya soal hati. Ia bisa segera melankolis bila berhadapan dengan hal yang menyentuh nilai kemanusiaan.
Namanya Fadhli Abdullah alias Petrus. Seorang lelaki gempal asal Jangka, Bireuen, yang merupakan mantan TNA. Belasan tahun ia keluar masuk hutan untuk memperjuangkan ideologi Aceh Merdeka. Rimba dan ideologi sempat membuatnya menjadi petempur hebat, namun keluarga dan nilai yang ditanam sejak kecil oleh sang bunda, tidaklah luntur. Petrus adalah lelaki romantis dan tahu menempatkan diri.
Jarum jam sudah bergerak ke angka 23.00 WIB, ketika ia membuka suara kenapa memilih menjadi pendukung Abu Doto–Zaini Abdullah– petahana yang kembali maju pada kontestasi Pilkada Aceh 2017.
“Saya dididik untuk mengenal balas budi, menghargai dan respek kepada pengorbanan orang lain. Abu Doto adalah senior, ayah, bagi kami. Sudah sepantasnya beliau saya muliakan,” ujar penyuka fotografi tersebut, Minggu (27/11/2016. Ia tak berhenti merokok. Kepulan asapnya menyatu dengan udara malam yang sumpek.
“Abu Doto orang baik. Umi Niazah perempuan baik-baik. Selama ini Abu digunting dalam lipatan oleh orang-orang yang dulu mengaku bersetia dengannya. Nama Abu rusak, padahal ia tidak seburuk yang diwartakan,” katanya dengan nada suara berat. Seolah ingin membuat penekanan, bila Zaini Abdullah adalah senior GAM yang pantas untuk digugu.
Ia banyak bercerita tentang dinamika politik Aceh. Ia memaklumi, di manapun di dunia, pasca konflik tetap timbul friksi di internal pejuang. Pun demikian, sebagai eks kombatan yang baik, Fadhli tidak ingin terjerumus dalam pertikaian itu.
“Musuh takkan kucari. Sebisa mungkin kuhindari. Aku lebih memilih mundur untuk bertarung, bila lawan adalah saudaraku sendiri,” katanya berfilosofi.
Menjelang pulang, ia kembali berkata “Aku berani pasang badan untuk membela Doto, karena aku tahu siapa beliau. Abu bukan tipe orang yang suka menggunting dalam lipatan. Ia setia pada amanah yang diemban,” imbuhnya.
