in

Ibu dan 2 Anak Tewas Tertimbun Longsor di Mentawai

keluarga menyemayamkan jenazah Orlina bersama dua anaknya, yang ditemukan tewas saat longsor menimbum rumah mereka, di Dusun Ngaik, Desa Beriulou, Kecamatan Sipora, Kepulauan Mentawai.

MENTAWAI, METRO–Di saat sebagian besar warga Dusun Ngaik, Desa Beriulou, Kecamatan Sipora, masih tertidur lelap, longsor menerjang dusun itu, Kamis (8/12), sekira pukul 04.00 WIB dini hari. Material longsor langsung menimbun satu unit rumah. Ibu dan dua anaknya tak bisa menyelamatkan diri. Ketiganya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam rumah yang sudah tertimbun.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, tiga korban tewas adalah, Orlina (40) bersama dua anaknya, Brandon (9) dan Labora (8). Sedangkan sang suami, Heribertus Samangilailai (40) berhasil menyelamatkan diri keluar rumah.

”Longsor terjadi sangat cepat. Diduga, ketiga korban tewas tidak sempat keluar rumah. Satu orang yang selamat diketahui adalah kepala keluarga yang bernama Heribertus,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Galor Anas, Kamis (8/12) siang.

Meski selamat, korban Heribertus langsung dilarikan warga ke Puskesmas Sioban, Sipora Selatan untuk perawatan. Sedangkan, istri dan anak-anaknya, kemarin langsung disemayamkan warga di rumah kerabat.

”Tiga jenazah korban longsor sudah berhasil dievakuasi dan tim BPBD, SAR Mentawai serta Polres. Pihak keluarga pun langsung membawa ketiga jenazah tersebut untuk disemayamkan,” sebut Galor Anas. Kemarin, BPBD juga sudah menyalurkan bantuan logistic untuk para korban longsor.

Disebutkan, pihak BPBD terlambat mengetahui ada longsor di Dusun Ngaik tersebut, karena lokasi tersebut belum ada jaringan telekomunikasi. Pihak BPBD baru mendapat kabar, Kamis siang sekitar pukul 12.00 WIB.

“Setelah informasi didapat, anggota langsung ke dusun tersebut dan membantu korban. Kita juga meminta warga yang tinggal di daerah perbukitan dan rawan longsor untuk lebih waspada,” lugasnya.

Bendahara Desa Beriulou, Kecamatan Sipora Selatan, Seprianto menyebutkan, sejak sepekan terakhir curah hujan sangat tinggi di Desa Beriulou. Kuat dugaan, longsor terjadi karena tekstur tanah yang sudah lunak.

”Rumah korban rusak. Material longsor berupa tanah dan kayu menimpa rumah korban yang berada di lereng perbukitan,” ungkap Seprianto.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Padangpariaman memprediksi curah hujan di sebagian kawasan di Sumatera Barat masih tinggi. Terpantau awan hitam hujan di wilayah arah barat sepanjang pesisir Sumbar.

Terpisah, Kalaksa BPBD Sumbar Nasridal Patria mengungkapkan, upaya penanganan darurat terus dilakukan petugas BPBD di lokasi longsor di Dusun Ngaik, Desa Beriulo. BPBD dibantu Polres, SAR, dan masyarakat setempat untuk melakukan evakuasi, dan pendataan.

”Pendataan masih dilakukan. BPBD Sumbar terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan BPBD Mentawai,” kata Nasridal Patria, yang telah meminta BPBD Mentawai tetap siaga. (s/l)

What do you think?

Written by virgo

PSSI akan Sumbang Rp. 1,3 Milyar untuk Pidie Jaya

Breaking News! Gudang Bom di Bekasi Digerebek