in

Ide Kreasi Mainan Sederhana Dari Sampah Sedotan

Mira Istiana
Guru SD Negeri 21 Payakumbuh

Sampah merupakan salah satu masalah besar di setiap sekolah, karena dengan banyaknya
jumlah peserta didik di sebuah sekolah akan berbanding sama dengan jumlah sampah yang dihasilkan.

Sampah plastik yang sangat banyak ditemukan di sekolah antara lain adalah plastik kemasan makanan, cup minuman sekali pakai dan sedotan minuman. Akibat yang ditimbulkan dengan banyaknya jumlah sampah plastik adalah pencemaran lingkungan karena plastik merupakan salah satu sampah yang sangat sulit terurai.

Kenapa sampah plastik sulit terurai ? Sampah plastik adalah semua barang bekas atau tidak terpakai yang materialnya diproduksi dari bahan kimia yang tak terbarukan. Sebagian besar sampah plastik juga masih sering dipakai sebagai kemasan makanan baik yang dikelolah oleh pabrik ataupun makanan industri rumah tangga.

Dampak negatif secara umum yang dapat ditimbulkan oleh sampah plastik antara lain adalah pencemaran air tanah karena sampah plastik ini sulit untuk terurai, polusi udara yang dapat menimbulkan masalah kesehatan apabila sampah plastik ini dibakar dan menimbulkan racun jika digunakan berulang kali karena terbuat dari bahan kimia yang sangat berbahaya.

Langkah terbaik untuk menanggulangi jumlah sampah plastik di sekolah kami SD Negeri 21 Payakumbuh adalah dengan mengajak semua peserta didik membawa bekal dan air minum sendiri dari rumah menggunakan kotak bekal dan tempat minum yang dapat dipakai berulang ulang.

Menyediakan tempat makan dan minum sendiri di kelas jika peserta didik ingin berbelanja di kantin, menyediakan air isi ulang di kelas agar peserta didik dapat menambah air minum dari rumah jika sudah habis, memberikan kampanye kepada semua peserta didik tentang bahaya sampah plastik yang dilakukan oleh kader adiwiyata dan memberikan sanksi bagi peserta didik yang masih menggunakan sampah plastik saat makan atau jajan di kantin.

Namun setiap kegiatan tentu harus dilakukan dengan dukungan dari semua pihak dan monitoring yang baik. Kadang kala masih ditemukan beberapa peserta didik yang masih menggunakan makanan dengan kemasan dan minuman menggunakan gelas plastik dengan sedotannya saat jajan di kantin.

Karena masih kurangnya kesadaran untuk melakukan kegiatan positif yang diterapkan sekolah atau bahkan kelalaian yang dilakukan guru karena kurangnya pantauan sehingga masih ada beberapa peserta didik yang masih dengan diam-diam berbelanja di kantin menggunakan plastik kemasan makanan dan minuman.

Usaha yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah sebagai refleksi dan tindak lanjut adalah dengan memberikan sosialisasi kepada penjual makanan dan minuman di kantin agar tidak memberikan makanan dan minuman kepada peserta didik jika mereka tidak membawa tempat makan dan minum sendiri dari kelas agar menjadi kebiasaan baik yang terus menerus dilakukan setiap hari.

Kegiatan sosialisasi ini dapat dilakukan oleh pihak sekolah dengan melibatkan tim adiwiyata dan tim UKS yang sangat berperan dalam penggunakan sampah plastik di sekolah. Saya sebagai guru kelas juga ingin terlibat dalam menanggulangi jumlah sampah di sekolah yang dimulai dari kelas saya sendiri yaitu kelas 1 c SD Negeri 21 Payakumbuh.

Saya mengajak peserta didik di kelas untuk memilah sampah terlebih dahulu. Kegiatan ini dilakukan dalam P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Sekolah kami mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan yang saya kembangkan dengan topik pemanfaatan sampah sedotan menjadi ide kreatif mainan bagi peserta didik.

Setelah mereka mengenal dan memilah sampah kemudian saya jelaskan bahwa sampah plastik merupakan sampah yang harus dikelola dengan baik agar bisa bermanfaat. Akhirnya kami putuskan bersama untuk mengolah sampah sedotan karena setelah dipilah jumlah sampah sedotan ini masih banyak ditemukan di sekitar sekolah.

Saya mengajak peserta didik untuk membuat mainan sederhana menggunakan sampah sedotan. Semua peserta didik sangat antusias dan bersemangat. Saya sebagai guru juga merasa senang dan bangga telah melakukan sebuah kegiatan menyenangkan dalam kelas saya.

Mulai saat ini kami kelas 1c SD Negeri 21 Payakumbuh berjanji say no to sampah sedotan. Ternyata tak perlu hal besar untuk ikut berperan dalam mengatasi sebuah masalah besar, cukup lakukan sendiri sebagai teladan kemudian terapkan di kelas, maka hal besar akan menghampirimu. Mari kita kelola sampah plastik di sekitar kita dengan bijak, agar tercipta sekolah yang bersih, asri dan nyaman.(***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Akademisi Akui Kekuatan Lobi dan Jaringan Andre Rosiade di Pusat

Implementasi P5 Dalam Kegiatan Pramuka, Tadabur Alam dan Pengukuhan Kacu