in

Ifan Seventeen harapkan film “Kemarin” bukan jadi pengingat tragedi

Jakarta (ANTARA) – Vokalis dari grup band Seventeen, Ifan, mengharapkan dengan ditayangkannya kembali film “Kemarin”, masyarakat dapat melihat perjalanan band “Seventeen” selama 20 tahun berkarir sebagai sesuatu yang memberi motivasi atau pun dampak positif dan bukannya menjadi pengingat akan tragedi tsunami yang menghilangkan hampir seluruh anggota Band.

“Film ini membuatku senang, bukan untuk membesar-besarkan tragedi tapi aku berharap orang-orang yang menonton film ini bisa melihat bagaimana persahabatan, rasa kekeluargaan, yang diungkap sekaligus dalam film ini. Semua orang pasti merasakan hal seperti itu, jadi ya banyak hikmah yang bisa dipetik, banyak hal positifnya,” kata Ifan dalam konferensi pers daring penayangan film “Kemarin” versi Director Cut, Kamis.

Film “Kemarin” merupakan film layar lebar yang sudah tayang di bioskop pada akhir Desember 2020.

Baca juga: Film “Kemarin” versi director’s cut tayang di Bioskop Online 19 Maret

Baca juga: Kisah perjalanan band Seventeen diabadikan dalam film “Kemarin”

Film dengan genre dokudrama yang menceritakan perjalanan band Seventeen setelah 20 tahun berkarya hingga harus menjadi korban tsunami di Tanjung Lesung pada 2018 lalu.

Mulai Jumat (19/3) hingga Minggu (21/3), film itu akan kembali tayang dengan format Director Cut yang dikerjakan langsung oleh Sutradara Upie Guava di Bioskop Online secara premiere.

Bagi anda yang tertarik untuk menonton film dokumenter itu, anda dapat membayar aksesnya seharga Rp30.000 untuk menonton di tiga hari yang terbatas itu.

Ifan menyebutkan Upie yang merupakan sutradara favorit band Seventeen, telah sering kali berkolaborasi dalam pembuatan video klip musik grup band itu.

Sehingga ia berharap lewat film yang dirilis dari sudut pandang Upie ini diharapkan bisa menyampaikan pesan yang dititipkan para mendiang anggota dari band Seventeen.

“Kita itu ingin dikenang bukan sebagai band yang terkena musibah tapi lewat film ini orang- orang bisa melihat poin-poin positif dari hal yang dialami anggota kita, tentunya poin positif itu bisa diambil dan diterapkan di kehidupan penonton kita,” kata pria berusia 38 tahun itu.

Baca juga: Dokumenter drama “Kemarin” dari band Seventeen tayang 3 Desember

Baca juga: Ifan “sakit” dengar lagu “Kemarin” Seventeen

Baca juga: Syuting film “Kemarin” jadi proses penyembuhan Ifan Seventeen

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2021

What do you think?

Written by Julliana Elora

Mahakarya Inc tak menyangka “Kemarin” jadi film layar lebar

Atlet Turki terus berlaga meski satu pesawat dengan timnas Indonesia