Baru sehari berbangga karena berhasil menyabet gelar Miss Grand International 2016, Indonesia kini mendapatkan kabar bahagia dari ajang Miss International. Indonesia, melalui Felicia Hwang, meraih juara tiga atau 2nd runner-up dan predikat miss best dresser saat pagelaran Miss International di Tokyo Dome City Hall, Kamis (27/10).
Gelar utama pada ajang tersebut diraih Kylie Verzosa asal Filipina. Sementara posisi 1st runner-up dipegang Australia, 3rd runner-up Nicaragua, dan 4th runner-up Amerika Serikat. “Prestasi yang dicapai Felicia ini merupakan pencapaian besar setelah Ariska Putri Pertiwi di ajang Miss Grand International 2016,” kata Putri Wardani, ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, melalui keterangan tertulis, dilansir dari CNN Indonesia.
Selasa pekan ini, Ariska Putri Pertiwi meraih gelar Miss Grand International 2016 setelah mengalahkan 76 kontestan lain. Selain memperoleh gelar utama, Ariska juga memboyong penghargaan best national costume. Gelar Miss Grand International yang dimenangkan Ariska merupakan gelar pertama dari sejarah panjang keikutsertaan Indoneisa pada kontes kecantikan dunia. Selama ini Indonesia secara konsisten mengirimkan wakil pada perhelatan seperti Miss Universe, Miss World, Miss Earth, dan Miss International.
Pada Miss International, Felicia yang berasal dari Lampung bersaing dengan 69 kontestan lain. Ia mengikuti karantina yang berlangsung dari 9 hingga 27 Oktober kemarin. Wanita yang meraih gelar sarjana akutansi dan keuangan dari Bradford University tersebut mempersiapkan banyak hal sebelum berangkat, mulai dari kecantikan hingga berbagai isu yang tengah menjadi pembicaraan masyarakat global. “Tidak banyak perempuan Indonesia yang dapat kesempatan untuk mewakili negara di kancah internasional. Saya bangga menjadi salah satu perempuan itu,” kata Felice.
Pada ajang Miss International, Felicia mengenakan busana karya Dynand Fariz bertajuk Dewi Shinta yang kental nuansa Bali. Dynand menggunakan kain prada asal Bali untuk bawahan dan bagian ekor. Unsur tersebut diperkuat dengan detail ukiran khas Bali, komposisi emas, putih gading, hitam, serta hiasan bunga kamboja. “Saya menilai kostum ini sangat Indonesia dan menampilkan keanggunan juga kecantikan yang khas. Penilaian juri memang tidak dapat diprediksi, namun saya cuma bisa menampilkan yang terbaik,” kata Dynand September lalu.
Sebelumnya, kostum buatan Dynand menang di ajang Miss Grand International. Di ajang tersebut, Dynand menyuguhkan tema Royal Sigokh dari Lampung. Sigokh merupakan mahkota khas Lampung, simbol keagungan budaya lokal yang dipakai pengantin (kebayan) dan bangsawan. Sigokh dibuat dari lempengan tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat warna emas, serta memiliki tujuh hingga sembilan lekuk.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia punya kemampuan untuk membangun industri mode, kreatif yang berbasis budaya. Kemenangan ini telah membuktikan hal tersebut,” kata Putri yang sekaligus menjabat Wakil Ketua Umum Kadin bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya.
LOGIN untuk mengomentari.