Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia memutuskan untuk meloloskan film Beauty and the Beast yang disebut-sebut mengandung konten gay. Namun, film itu dikenai pembatasan usia. Hanya penonton berusia 13 tahun ke atas yang bisa menyaksikannya di bioskop, 17 Maret mendatang. “LSF sudah melakukan tahap penyensoran terhadap film Beauty and the Beast, hasilnya lulus tanpa revisi untuk usia 13 tahun ke atas,” kata Ketua LSF Ahmad Yani Basuki, Kamis (9/3), dilansir dari CNN Indonesia. Tidak ada yang dipotong maupun diblur.
Yani menjelaskan, film Disney itu sebenarnya sudah lulus sensor sejak 14 Februari lalu. Proses penyensoran, kata Yani, dilakukan oleh tim sensor yang terdiri atas tujuh orang anggota. Namun karena ramai diperbincangkan lantaran mengandung konten gay, film itu kembali melewati proses pleno Kamis kemarin. Hasilnya, tetap saja lulus. Pleno merupakan tahapan tambahan yang dilakukan pada kondisi tertentu. Jika tak memiliki masalah, film dapat lulus sensor hanya melalui tim sensor. Dalam kasus Beauty and the Beast, Yani menuturkan, pleno digelar karena film dianggap perlu didiskusikan bersama.
Itu untuk menyikapi pendapat yang beredar di masyarakat terkait konten LGBT. Yani mengaku, LSF menanggapi dan memerhatikan kecemasan masyarakat terhadap film itu secara serius. Film itu dinilai berdasarkan tema, adegan, dialog, konteks, dan tone yang dimilikinya. “Disney menyebut untuk pertama kalinya ada tokoh gay, kami menyadari itu. Tapi sesuai peraturan, kriteria penyensoran dan ketentuan LSF, adegan LGBT yang diramaikan itu tidak memperlihatkan nuansa gay. Ini film dongeng dan adegan LGBT tidak ada di situ, tidak terlihat,” kata Yani. Tim sensor saja tidak menyadari adegan gay yang dimaksud.
Sementara itu, ketentuan umur diberikan karena jalan cerita Beauty and the Beast membutuhkan pemahaman dan dianggap baru bisa dicerna oleh anak berusia 13 tahun ke atas. “Perlu mencerna secara psikologis karena ada unsur kekerasannya juga. Untuk 13 tahun ke atas, tanpa bimbingan orang tua juga tidak masalah. Sangat humanis dan bernuansa dongeng.”
Seperti diketahui, sutradara Beauty and the Beast Bill Condon baru mengungkapkan bahwa ada karakter dan adegan gay di filmnya, antara LeFou yang diperankan Josh Gad dengan Gaston (Luke Evans). LeFou merupakan kaki tangan Gaston yang begitu mengagumi bosnya. Itu membuat kontroversi di dunia. Rusia berniat melarang pemutaran film itu, namun batal dan hanya menerapkan pembatasan usia. Sementara di Alabama ada bioskop yang menegaskan tak akan menayangkannya. Beberapa komunitas seperti Kristen dan keluarga meminta masyarakat, terutama anak-anak, tidak menonton film itu karena berupaya menyatakan gay itu natural.
LOGIN untuk mengomentari.