Setelah sukses memimpin Timnas U-22 meraih medali emas sepakbola SEA Games Kamboja pekan lalu, Pelatih yang juga Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri terbang ke Brasil.
Pelatih asal Sumbar itu terpilih sebagai salah satu dari 25 peserta FIFA Technical Leadership Diploma.
Indra bergabung dengan direktur teknik terpilih lainnya dari asosiasi anggota dan konfederasi dari seluruh dunia di Kompleks Pelatihan Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) di Rio de Janeiro untuk kloter pertama dari kursus selama 18 bulan.
FIFA Technical Leadership Diploma ini bertujuan menjadikan ‘kualifikasi yang diakui secara global’ untuk pemimpin teknik yang bekerja dalam permainan, dan akan mempersiapkan peserta untuk tantangan dan peluang berbeda yang dihadapi oleh anggota federasi dalam asosiasi. Lima area domain inti akan mencakup, yakni Technical Leadership, High Performance, Coach Education, Amateur Football dan Management.
“Saya merasa terhormat dan beruntung bisa mengikuti kursus yang luar biasa ini, melalui perwakilan saya di sana, kami belajar tentang Kepemimpinan, bagaimana membuat rencana strategis berdasarkan budaya kita dan menciptakan identitas sepak bola nasional. Brasil adalah contoh luar biasa dari hal ini. Dalam 18 bulan ke depan saya berharap dapat meningkatkan kapasitas saya sebagai direktur teknik sekaligus mengembangkan jaringan, serta menghadirkan Indonesia di dunia internasional,” jelas Indra Sjafri.
Direktur Teknik dalam sebuah federasi memegang peranan yang sangat penting untuk terus meningkatkan kualitas permainan dan pengembangan sepakbola itu sendiri. Untuk itu, kursus ini sangat diperlukan oleh Direktur Teknik PSSI.
“Saya dan coach Indra Sjafri bekerja sangat dekat setiap hari untuk dapat mencapai visi misi PSSI,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi menambahkan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Sepak Bola Global FIFA Steven Martens mengatakan pihaknya dengan senang hati menyambut Indra Sjafri ke Technical Leadership Diploma.
“Peran technical leader sangat penting untuk masa depan sepakbola dan kami percaya harus mendapatkan pengakuan yang lebih besar,” tambah Martens.
Selama beberapa tahun terakhir, FIFA telah bekerja sama dengan asosiasi anggota untuk mengembangkan sejumlah program, seperti Talent Development Scheme (TDS).
Keberhasilan implementasi program-program ini bergantung pada kepemimpinan Direktur Teknik.
“Jadi, tentu saja, kami ingin mendukung, mengembangkan, dan bekerja sama dengan Direktur Teknik untuk membantu mereka menjadi yang terbaik dan, sebagai hasilnya, membantu mengembangkan game ini,” tambah Martens seperti dikutip laman resmi federasi.
Kualifikasi yang diakui secara global untuk Direktur Teknik FIFA Technical Leadership Diploma adalah kualifikasi pertama dari jenisnya dan bertujuan menjadi kualifikasi yang diakui secara global untuk pemimpin teknis yang bekerja dalam permainan.
“Saat ini, tidak ada satupun penghargaan atau akreditasi yang memungkinkan seseorang menjadi direktur teknik dalam asosiasi anggota,” jelas Jamie Houchen, Kepala Kepemimpinan Teknis FIFA.
Jika Asosiasi Anggota ingin merekrut Direktur Teknik, tidak ada tolok ukur kualitas. “Kami percaya FIFA Technical Leadership Diploma akan menjadi kualifikasi yang diakui secara global untuk Direktur Teknik dan menghasilkan lulusan dengan kualitas terbaik untuk memimpin sepak bola di seluruh dunia,” tambahnya.
Setelah lokakarya enam hari di Brasil, 25 peserta akan memulai proyek pribadi mereka sendiri yang berfokus pada konteks unik mereka sendiri serta mengikuti program pembelajaran online.
Kelompok ini akan bertemu lagi selama enam hari di Jepang pada Desember dengan dua acara tatap muka berikutnya tahun 2024.(rel/esg)
25 Peserta yang Menerima Undangan Pribadi untuk FIFA Technical Leadership Diploma:
- Ricardo Leao – Brazil FA
- Aabed Alansari – Bahrain FA
- Ross Awa – Guam FA
- Indra Sjafri – Indonesia FA
- Bassem Mohamad – Lebanese FA
- Carles Romagosa – Thailand FA
- Bhekisisa Boy Mkhonta – Estawini FA
- Benjamin Kumwenda – Malawi FA
- Jaqueline Shipanga – Namibia FA
- Walter Steenbok – South African FA
- Ali Mwebe – Uganda FA
- Lyson Zulu – Zambia FF
- Ivan Novella – Colombian FF
- Anton Corneal – Trinidad and Tobago FA
- Luis Castro – Argentina FA
- Stipe Pletikosa – Croatia FF
- Kay Cossington – English FA
- Janno Kivisild – Estonian FA
- Marians Pahars – Latvian FF
- Diana Bulgaru – Moldova FA
- Andrew Gould – Scottish FA
- Lili Bai – Asian Football Confederation
- Jayne Ludlow – Manchester City (Women)
- Patricia Gonzalez – FIFA
- Buman-Uchral Bold – Mongolian FF
Untuk informasi lebih lanjut tentang FIFA Technical Leadership Diploma, kunjungi FIFA Training Centre di: www.fifatrainingcentre.com.