in

Inggris vs Slovenia: Akhiri Mimpi dalam 330 Hari

Gareth Southgate, who? Begitu yang ada di benak pakar-pakar sepak bola Inggris saat Southgate dibebani tugas membawa The Three Lions – julukan timnas Inggris – melaju ke Piala Dunia 2018, 30 November tahun lalu. Dia cuma caretaker pengisi kursi kosong yang telah ditinggalkan Sam Allardyce.

Curriculum vitae-nya pun bersih dari prestasi sebagai pelatih. Baik tiga tahun membesut Middlesbrough, atau tiga tahun di belakang timnas Inggris U-21. Lolos ke Euro U-21 2015 jadi prestasi terbaiknya, meski hanya bertahan sampai di fase grup. Nah jalan hidup Southgate akan  berubah dini hari nanti WIB.

Tepatnya saat pelatih yang berusia 47 tahun itu mendampingi Harry Kane dkk menjamu Slovenia dalam matchday ke-9 Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona UEFA, di Wembley, London (Siaran Langsung RCTI pukul 01.45). Ini laga kunci Inggris mengamankan laju ke Piala Dunia 2018.

Piala Dunia ketiga Southgate sebagai pemain dan pelatih, dan Piala Dunia pertama Nord – julukan Southgate – sebagai pelatih. “Ini (lolos ke Piala Dunia) juga yang diinginkan orang di pelosok negeri ini,” kata Southgate, dikutip BBC Sports. Lalu, apa istimewanya Inggris mampu lolos ke Piala Dunia? 

Toh negara yang mengklaim sebagai penemunya sepak bola ini sudah 14 kali bermain di ajang empat tahunan itu. Dengan usianya, Southgate bisa jadi pelatih termuda kedua yang dapat mengantar Inggris ke Piala Dunia setelah Glenn Hoddle. Inggris lolos ke Piala Dunia 1998 saat usianya baru 41 tahun. 

Tapi dengan usia eranya di timnas Inggris yang baru 330 hari, Southgate menjadi pelatih tercepat mengantarkan Inggris ke Piala Dunia saat kualifikasi Piala Dunia berformat dengan 10 laga sejak Kualifikasi Piala Dunia 2010 silam. Roy Hodgson yang lebih senior darinya pun saat membawa Inggris ke Piala Dunia 2014 butuh waktu 1 tahun 5 bulan 14 hari.

Begitu pun Fabio Capello. Lebih mentereng riwayat melatihnya, Don Fabio – sapaannya – butuh waktu sampai 1 tahun 8 bulan 26 hari untuk mengantar Inggris ke Piala Dunia 2010. Di timnas Inggris, Capello dikontrak per 14 Desember 2007. “Apa yang sudah kami dapatkan pada saat ini bisa jadi awal untuk masa depan,” klaim Southgate. 

Apa yang jadi rahasia Southgate? Bukan hanya lebih fleksibel dalam urusan taktikalnya. Southgate juga punya komunikasi bagus dengan anak asuhnya, sebut saja Marcus Rashford. Di artikel Eurosport, Rashford mengungkapkan peran Southgate di balik performanya saat berbaju timnas. “Dia membuat kami bisa lebih cepat saling mengerti satu sama lain,” ungkap Rashford.

Bahkan, dia mengklaim Inggris pada era Southgate lebih baik ketimbang era Hodgson. Meski persentase menang Hodgson sebagai pelatih Inggris di eranya lebih baik ketimbang Southgate. Hodgson dengan 58,9 persen menang dari 56 laga, lalu Southgate baru 50 persen. “Bersamanya (Southgate) kami menemukan identitas permainan tim ini (Inggris),” tukasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

15 Klub Liga 1 Ancam Mogok Kompetisi

Robert Lewandowski Sembilan Tahun Kejar Wlodek