Dinas Pariwisata Aceh menetapkan kalender wisata tahun ini. Tercatat hingga Juni mendatang, sebanyak 13 kegiatan akan digelar di sejumlah kabupaten/kota.
Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, Jumat (17/2/2017) menyebutkan Januari lalu telah digelar acara pacuan kuda tradisional di Kabupaten Bener Meriah, dan di Banda Aceh digelar Maulid Raya.
“Februari ini akan digelar peringatan syahidnya Teuku Umar ke-118 di Aceh Barat,” sebut Reza.
Sementara di Banda Aceh ada pergelaran seni tari dampeng asal Aceh Singkil.
“Sepanjang Maret dan April juga digelar Putroe Phang Art & Weekend Show. Pergelaran seni budaya Aceh secara berkala di Taman Putroe Phang sebagai pelestarian dan promosi keberagaman seni tradisi Aceh kepada wisatawan,” katanya.
April mendatang akan digelar Aceh Dirt Bike Adventure. “Ini 9 April acaranya. Waktunya bisa berubah disesuaikan kembali oleh masing-masing kabupaten/kota,” katanya.
Dua turis asal Jerman berwisata keliling kota menggunakan becak mesin saat melintas di kawasan Blangpadang, Banda Aceh, Selasa (8/4/2014). Turis tersebut dikenakan tarif sebesar Rp. 300.000 hingga Rp 400.000 untuk wisata keliling kota selama satu hari.
Masih pada April akan digelar kemah seniman Aceh di Banda Aceh dan pergelaran seni jalo didong serta piyasan seni Banda Aceh.
Pada Mei di Aceh Barat digelar festival seni budaya tradisional dan kreasi.
“Di Banda Aceh digelar Aceh Islamic Fashion Parade dan Juni akan digelar Banda Aceh Coffee Festival. Ini rutin digelar,” katanya.
Reza menyebutkan sebagian event itu digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di tingkat kabupaten/kota. “Ini semua akan mendorong kunjungan wisatawan secara merata di Aceh,” pungkasnya.
KOMPAS
Redaksi:
Informasi pemasangan iklan
Hubungi:
Telp. (0651) 741 4556
Fax. (0651) 755 7304
SMS. 0819 739 00 730