Jakarta (ANTARA News) – Generasi Z berharap Indonesia menjadi negara yang lebih baik, maju dan jaya di usia kemerdekaan yang telah memasuki 72 tahun.
Sebanyak 20,50 persen menganggap Indonesia masih banyak konflik antar negara, suku, masyarakat dan pemerintahan. Namun, 17,00 persen masih mempunyai harapan dengan berpendapat bahwa Indonesia telah mengalami perkembangan yang lebih baik, terutama di bidang pembangunan.
Menjawab pertanyaan soal opini, responden dari 12 sekolah dan 3 universitas dalam survei itu menyebut pula soal kualitas SDM yang harus ditingkatkan dan juga permasalahan hukum di Indonesia yang belum berjalan dengan baik (15,00 persen ). Diikuti dengan ekonomi yang buruk (12,00 persen), masalah narkoba (6,50 persen) dan lainnya (13,50 persen).
“Banyak responden yang berpendapat bahwa saat ini Indonesia masih harus banyak membangun dan memperbaiki beberapa sektor, namun 100 persen responden percaya bahwa Indonesia mampu untuk bisa menjadi lebih baik lagi,” jelas , dikutip dari laman KedaiKOPI, Kamis.
KedaiKOPI juga menjajaki opini Gen Z mengenai hal yang membuat Indonesia bisa menjadi lebih baikl lagi. Sebanyak 19,50 persen, responden kelompok ini yakin bila ekonomi Indonesia diperbaiki, maka Indonesia bisa lebih maju.
Sementara itu, 15,00 persen berpendapat bila proses pembangunan berjalan lebih baik merupakan jawaban untuk Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Hal lain yang dianggap bisa membuat Indonesia lebih baik lagi adalah SDM berkualitas (14,50 persen), jika warganya memiliki tujuan yang sama (12,50 persen), dan kinerja pemimpin yang baik dan tidak korupsi (12,00 persen).
“Berada di peringkat ketiga terbawah, 5,50 persen responden percaya cara memajukan Indonesia dengan memperbaiki keamanan, diikuti oleh 4,50 persen berpendapat jika rakyatnya memahami perbedaan dan 16, 50 persen responden mengusulkan beberapa ide lainnya,” ujar Hendri.
Survey tersebut dilakukan dengan 200 responden tersebar di lima Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta. Responden dipilih melalui metode stratified random sampling di 12 sekolah dan 3 Universitas di DKI Jakarta dengan Margin of Error (MoE) +/‐ 7%, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2017