in

Internalisasi Core Values AKHLAK Kolaboratif di Lingkungan SIG, Inovasi bisa Lahir dari Kolaborasi Lintas Operating Company

INDARUNG, METRO–Internalisasi Core Values AKHLAK di lingkungan PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SIG) kembali dilaksanakan pada Senin (6/6). Kali ini  dengan menghadirkan narasumber Direktur Operasi SIG Yosviandri untuk Internalisasi Core Values AKHLAK Kolaboratif.

Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual melalui kolaborasi PT Semen Padang dengan SIG tersebut dihadiri hampir seribu karyawan SIG Group.

Berbeda dengan konsep acara sebelum-sebelumnya yang biasanya menampilkan presentasi dari narasumber, kali ini panitia mencoba menggali arti kolaboratif dari karyawan, melalui polling yang dikirimkan kepada  kepada insan SIG Group pada periode 27 Mei s.d. 1 Juni 2022.  Polling tersebut direspons sebanyak 536 responden.

Pada kegiatan  Internalisasi Core Values AKHLAK itu Yosviandri menyampaikan bahwa kolaboratif harus dimulai dari yang kecil, tidak perlu yang berlebihan. Banyak contoh sederhana dari kolaborasi ini.

Misalnya pada bulan inovasi yang sekarang ini tengah berlangsung di SIG. Para inovator yang ada di lingkungan SIG maupun anak perusahaan SIG, ke depan tidak lagi melahirkan karya inovasi melalui kolaborasi di lingkungan tempat kerja.

”Kalau bisa  inovasinya lahir dari kolaborasi lintas operating company.  Mana tahu kolaborasi ini bisa memberikan value yang lebih baik lagi. Selama ini kan tim inovasinya, Padang sama Padang, Gresik sama Gresik dan Tonasa sama Tonasa,” katanya pada acara yang dihadiri ratusan insan SIG Group.

Kemudian contoh lainnya, sebut Yosviandri, pada setiap perayaan 17 Agustus berupa panjat batang pinang. Tanpa bekerja sama atau berkolaborasi, tentu tidak akan bisa menaklukkan puncak batang pinang yang dipenuhui banyak hadiah.

Ia menyebut, filosofi Minangkabau, yaitu “Alam Takambang Jadi Guru” juga bisa menjadi contoh. Karena, segala yang ada di alam bisa menjadi guru. Seperti semut membuat sarang dari daun yang ukuran daunnya jauh lebih besar dari ukuran semut.

”Kita tidak bisa bayangkan bahwa daun sebesar itu tidak bisa dibawa oleh semut yang ukuran tubuhnya sangat kecil. Tapi ketika dia bersama-sama dan saling dukung satu sama lain, mereka bekerja sama untuk bikin sarang semut dari daun,” terangnya.

Perusahaan bisa besar dan kokoh, karena mereka tidak sendiri-sendiri dalam membangun perusahaan yang lebih baik, dan mereka justru berkolaborasi satu sama lain untuk menciptakan nilai tambah yang lebih baik.

”Jadi, hilangkan dalam pikiran kita tentang berpisah atau keterpisahan. Harus ada kolaborasi dan kebersamaan. Kebhinekaan menjadi tunggal itu kan kolaborasi sebenarnya,” ungkap mantan Dirut PT Semen Padang ini.

Dalam kolaborasi, jelasnya, semuanya menjadi objek dan subjek. Karena kolaborasi itu sudah menyatu, dan tidak ada kata lain siapa yang lebih unggul dan agung dalam sebuah hasil dari kolaborasi.

”Semuanya berkolaborasi. Leader hingga bawahan namanya kolaborasi. Kalau gak ada tim bagaimana cara kerjanya. Leader hanya garis komando. Sama kayak tentara kalau berperang kan ada jenderalnya. Tapi apakah kemenangan seseorang itu menjadi kemenangan seseorang, tentu tidak,” katanya.

Dalam berkolaborasi, sebut Yosviandri, tidak boleh mementingkan kepentingan diri sendiri dibandingkan kepentingan orang banyak atau egois. Karena, egois bisa mempengaruhi sebuah perjalanan tim dalam berkolaborasi.

Dalam sebuah kolaborasi, orang-orang yang dilibatkan harus memiliki core values AKHLAK, karena kolaboratif juga menjadi bagian dari core value AKHLAK selain amanah, kompeten, harmonis, loyal, dan adaptif.

”Artinya, kalau orang-orang yang diajak itu tidak amanah dan kompeten, serta tidak loyal dengan tim, tentu ke depan kolaborasi tim menjadi tidak harmonis dan tidak adaptif. Jadi begitu maknanya,” ujar Yosviandri.

Internalisasi Core Values AKHLAK Kolaboratif itu berlangsung antusias. dan itu dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan dan komentar positif seputar materi kalaborasi yang disampaikan kepada Direktur Operasi SIG, Yosviandri.

Seperti komentar Yuli A. Dalam kolom chat aplikasi microsoft teams, dia menulis “Ego adalah hal yang harus kita kalahkan terlebih dahulu agar sukses dalam berkolaborasi”. Sedangkan Admartin, ST, MM menulis Tks Pak Yos dan semuanya.

Kemudian, Yusuf Afandi, ST dalam kolom komentarnya juga menulis ACARA yang Amazinggg…Salam sehat…Salam bahagia semuanya….. Kemudian, peserta dengan nama Lie. S juga menulis ”Terima kasih sudah sharing ilmu dan pengalaman dari Pak Yos”.

Kegiatan sharing tersebut, dipandu oleh oleh Andahayani Yosep sebagai host, dan turut dihadiri oleh Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto, serta jajaran direksi di lingkungan SIG dan anak perusahaan SIG.

Direktur SDM dan Umum SIG Agung Wiharto pada kesempatan itu menyampaikan kinerja positif SIG pada kuartal pertama 2022 di tengah persaingan yang ketat di industri semen. ”Laba bersih meningkat, dan ini pantas diapresiasi terutama di saat persaingan industri semen yang ketat,” kata Agung.

Hal positif lainnya bisa dilihat dari penurunan sejumlah biaya, seperti biaya produksi, finance, dan biaya marketing. ”Dalam situasi sekarang kita tidak memperoleh semuanya. Seperti market share yang turun sedikit,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN telah menetapkan AKHLAK sebagai nilai nilai utama/inti (Cores Values) yang menjadi budaya perusahaan dan menjadi dasar pembentukan karakter talenta di seluruh lingkungan BUMN.

AKHLAK tersebut meliputi, Amanah (integritas, terpercaya, bertanggung jawab, komitmen, Akuntabilitas, Jujur, Disiplin). Kemudian Kompeten (profesional, fokus, pelanggan, pelaynan, memuaskan, unggul, excellence, smart). Selanjutnya, Harmonis (peduli, dan keberagaman). Loyal terdiri dari komitmen, dedikasi (rela berkorban) dan kontribusi). Kemudian Adaptif (inovatif, agile, adaptif). Kemudian kolaboratif (kerjasama, sinergi). (ren/rel)

What do you think?

Written by virgo

Wali Kota Harnojoyo imbau tidak ada pesta perayaan tamat sekolah

Kader Gemura Luncurkan Gerakan Internasional Pemuda Non-Blok di Kairo