Realisasi investasi meningkat hingga 56,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
JAKARTA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta mencatatkan perolehan investasi terbesar dalam sejarah realisasi investasi per triwulan di Jakarta. Realisasi investasi di Jakarta mencapai 41,1 triliun rupiah atau sekitar 20 persen dari investasi nasional yang mencapai 205,7 triliun rupiah.
“Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) pada Triwulan III tahun 2019 berhasil menembus 41,1 triliun rupiah. Angka ini merupakan tertinggi dalam sejarah realisasi investasi DKI Jakarta per triwulan,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra, di Jakarta, Kamis (7/11).
Menurutnya, realisasi investasi ini meningkat hingga 56,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Dia menuturkan, investasi itu terdiri dari realisasi PMDN sebesar 15 triliun rupiah dengan 708 proyek dan realisasi PMA sebesar 26,1 triliun rupiah (1,7 miliar dollar AS) dengan 2.552 proyek. Pada periode triwulan III tahun 2019, realisasi PMA di provinsi DKI Jakarta tertinggi dibandingkan realisasi PMA provinsi lain di Indonesia.
“Berbagai program dan kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Pak Anies Rasyid Baswedan, terkait bidang penanaman modal dan kemudahan perizinan telah menjadikan DKI Jakarta sebagai primadona investasi
bagi para investor dalam negeri maupun investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia,” kata Benni.
Dia menambahkan, Visi Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dalam mewujudkan ‘Wajah Baru Jakarta’ yang berbakti, berhati, berkolaborasi dan merangkul, juga diterapkan dalam kebijakan penanaman modal dan kemudahan perizinan di Jakarta.
Fokus kegiatan strategis daerah penanaman modal dan kemudahan perizinan tersebut, antara lain : pengoptimalisasian Jakarta Investment Centre (JIC), perbaikan peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business) di mana Jakarta berkontribusi sebesar 78 persen dalam penilaian World Bank, mengoperasikan gerai memulai usaha (starting business corner) di Mal Pelayanan Publik, mendorong para investor di Jakarta untuk bermitra dengan UMKM, dan promosi investasi terfokus berdasarkan sektor usaha.
Diminati Investor
“Selama dua tahun kepemimpinan beliau, berbagai penghargaan di bidang penanaman modal dan kemudahan perizinan telah berhasil diraih oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, tercatat 14 penghargaan bergengsi yang diperoleh dari kementerian pusat, lembaga negara dan lembaga swasta lainnya yang kredibel di Indonesia. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta” ujar Benni.
Lebih lanjut Benni menerangkan sektor yang paling diminati oleh para investor PMDN yaitu Konstruksi (5,8 triliun rupiah); transportasi, gudang dan telekomunikasi (lima triliun rupiah); dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran (dua triliun rupiah).
Sedangkan sektor yang paling diminati oleh para investor PMA yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi (21,1 triliun rupiah); perumahan, kawasan industri danperkantoran (tiga triliun rupiah); dan jasa lainnya (satu triliun rupiah).
Adapun urutan wilayah kota/kabupaten administrasi di Provinsi DKI Jakarta dalam mencatatkan realisasi investasi PMDN dan PMA, sebagai berikut: Jakarta Selatan (24,5 triliun rupiah); Jakarta Pusat (14 triliun rupiah); Jakarta Timur (1,1 triliun rupiah); Jakarta Barat (satu triliun rupiah); Jakarta Utara (354 miliar rupiah) dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu (114 miliar rupiah). pin/P-6