in

Ironi Guru di Ujung Kubang Balambak: Jatuh Berlumpur dan Terpeleset Sudah Biasa

PENUH SEMANGAT: Guru-guru di Jorong Kubang Balambak menunjukkan foto dengan latar belakang jalan rusak yang harus ditempuh setiap harinya, Rabu (14/12).(IST)

Mengabdi untuk negara dengan menekuni profesi sebagai tenaga pendidik, tentunya pilihan yang mulia. Pengorbanan demi menekuni pekerjaan sudah pasti ada. Seperti yang dialami guru-guru SMP Negeri 3 Mungka yang terletak disudut Jorong Kubang Balambak, Nagari Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka. Seperti apakah?

GERIMIS tak henti-hentinya mengguyur sejak malam hingga usai Subuh menjelang pagi. Jalan licin berlumpur dan kesulitan melewatinya dengan sepeda motor matic, menjadi pemikiran salah seorang guru mata pelajaran Bahasa Inggris, SMP Negeri 3 Mungka, Ilma Yeni. Pasalnya, Rabu (14/12) pagi itu ia harus berangkat menuju tempat pengabdiannya.

“Jika sudah turun hujan, sejak malam hingga pagi, perasaan mulai gundah. Sebab harus menempuh rute jalan yang sulit, licin berlumpur menuju tempat mengajar,” ucap Ilma Yeni, Rabu sore saat bercerita kondisi jalan Jorong Kubang Balambak, Nagari Simpang Kapuak, Kecamaran Mungka tempatnya mengabdi sebagai guru Bahasa Inggris.

Meski sudah ada perubahan pembangunan daerah di pinggiran Limapuluh Kota dengan slogan “Membangun dari Pinggir” oleh Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, namun belum semua jalan di Limapuluh Kota yang cukup luas, bisa diakomodir tuntas. Sebab keterbatasan anggaran daerah yang belum memadai untuk mewujudkan semua kebutuhan pembangunan.

Kendati begitu, jalan-jalan tersulit di pinggir-pinggir Kabupaten Limapuluh Kota, secara perlahan mulai teratasi. Tahun 2020 lalu, setidaknya jalan menuju Jorong Kototinggi dan Jorong Kubang Balambak mendapat sentuhan pembangunan. Jalan tersulit dari Landai menuju Kototinggi dan Kubang Balambak, berhasil dilapisi aspal dengan panjang sekitar tiga kilometer.

“Ya, setidaknya titik-titik tersulit dari Landai menuju Kubang Balambak sudah dilapisi aspal. Hanya saja tinggal sekitar 2,5 hingga 3 kilometer lagi ruas jalan tersulit. Saat musim hujan seperti saat ini, kondisi jalan terasa sangat berat, berlumpur dan licin, mau tidak mau harus kami tempuh untuk menunaikan kewajiban sebagai tenaga pendidik,” kisah Ilma Yeni.

Mantan guru honorer yang diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) sejak tahun 2021ini mengaku, jatuh, bangun dan terpeleset di jalan licin berlumpur sudah biasa. Sebab tidak ada lagi jalan lain untuk menuju SMP Negeri 3 Mungka.

Setiap hari, Ima Yeni menempuh rute yang cukup panjang menuju sekolah tempatnya mengajar. Tinggal bersama anak dan suaminya di Jorong Lakuak Dama, Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, Kecamatan Luak, Ibu tiga orang anak ini menempuh perjalan sepanjang 46 kilometer atau dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

“Waktu tempuh 1,5 jam itu, jika kondisi cuaca bagus. Artinya tidak hujan. Jika hujan mengguyur menempuh jalan tanah sepanjang 2,5 kilometer itu, membutuhkan waktu cukup lama dengan jalan yang juga tidak rata,” tambah guru yang biasa disapa Ima ini, kemarin.

Tidak hanya Ilma Yeni, umumnya guru-guru SMP Negeri 3 Mungka berasal dari luar Jorong Kubang Balambak, bahkan ada yang harus melewati sejumlah nagari dan kecamatan sebelum sampai di Kubang Balambak. Sukaduka menjadi tenaga pendidik di nagari terluar, sama-sama dirasakan dengan pengalaman yang tidak jauh berbeda.

“Katiko hujan tak kunjuang taduah, disitu lah hati ko rusuah tabayang jalan nan ka ditampuah. Takana anak nan mungkin lah rusuah. Terpeleset di turunan, mendorong motor di tanjakan. Inilah kuba hari ini, luar biasa,” tulis Ilma Yeni di akun facebooknya.

Kondisi jalan ke SMP Negeri 3 Mungka di Nagari Simpang Kapuak dibenarkan Wali Nagari Simpang Kapuak, Feliadi. Selain jalan tanah dengan panjang sekitar 2,5 kilometer wali nagari berharap pembangunan jembatan Mungka dan jembatan murai di ruas jalan tersebut.

“Mudah-mudahan kedepan sesuai yang disampaikan Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra beberapa hari lalu, ruas jalan Kubang Balambak dan dua jembatan bisa disentuh pembangunan segera,” harap Wali Nagari Simpang Kapuak, Feliadi. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pria Idaman

KPU Uji Publik Dua Opsi Rancangan Penataan Dapil