ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Ketua Relawan Laskar pendukung Nomor 6 mahasiswa (LAPAN 6 MAHASISWA) , meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh situasi sosial politik rakyat terkait dengan wacana modifikasi hukuman cambuk.
Hal ini disampaikan Ketua LAPAN 6 MAHASISWA Muhammad Alfadhil Adani, sehubungan dengan maraknya pemberitaan dan informasi yang tersebar di berbagai jaring media sosial yang seakan akan, modifikasi hukuman cambuk akan benar-benar dilaksanakan oleh Pemerintahan Irwandi Yusuf.
“Hendaknya jangan ada pihak pihak yang ingin memancing di air keruh,” katanya.
Menurut LAPAN 6 MAHASISWA, selaku pemimpin, Irwandi Yusuf tentu ingin yang terbaik bagi seluruh rakyat, dengan tidak mengabaikan ketentuan hukum syariah yang berlaku di provinsi ujung pulau sumatera ini. karenanya, jikapun gagasan dan wacana itu terlontar dari beliau, tentu itu masih sebatas wacana yang harus dilihat dari banyak aspek.
Dan tentu saja, sambung Muhammad Alfadhil Adani, persoalan tatacara hukuman cambuk telah diatur dalam qanun yang merujuk pada dalil dan hadis shohih, sehingga, hanya ulama yang dapat mendudukan persoalan ini. “Dan komitmen Bapak Gubernur Aceh sudah sangat jelas bahwa, ulama akan menjadi tempat beliau bertanya terkait dengan urusan yang menyangkut masalah umat,” paparnya.
Mengingat umur pemerintahan Irwandi Yusuf yang belum mencapai usia satu bulan, sambung Muhammad Alfadhil Adani, hendaknya isu yang ada tidak kemudian dikelola oleh pihak tertentu untuk menghasut, dan memprovokasi rakyat. “inikan pemerintahan belum satu bulan, lagi pula yang dilontarkan itu masih wacana, belum dilaksanakan,” tukasnya.
Upaya yang dilakukan oleh pihak tertentu tersebut, kata Muhammad Alfadhil Adani, yakni dengan cara mengemas isu guna mendiskreditkan pemerintahan baru Irwandi Yusuf, adalah sikap yang yang bertentangan dengan semangat untuk membangun Aceh kedepan yang lebih baik. “Mari kita berpikir dan bertindak lebih jernih,” tuturnya.
LAPAN 6 MAHASISWA sendiri memandang, untuk pembangunan Aceh dan menggerakan perekonomian masyarakat, keberadaan investasi baik dalam negeri maupun permodalan asing sangat dibutuhkan, dan tentu diperlukan solusi yang efektif guna menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Aceh. “Citra positif sebagai daerah investasi harus kita bangun,” tukasnya.
