Jakarta (ANTARA News) – Beberapa negara dinilai memiliki pasar yang cocok untuk memamerkan busana tertutup atau busana Muslim yang kerap diproduksi oleh Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia.
Perancang busana Yusjirwan Yunasz atau terkenal dengan nama Itang Yunasz memaparkan beberapa wilayah yang dinilai cocok tersebut, di antaranya Moskow, mengingat Rusia memiliki sekira 25 juta masyarakat Muslim.
“Kalau di Timur Tengah itu Dubai, karena pasarnya besar,” kata Itang kepada ANTARA News saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Selain itu, lanjut Itang, Inggris dan Australia juga dapat menjadi pilihan, karena kedua negara tersebut menyambut baik warga Muslim berikut dengan koleksi pakaian Muslimnya.
Menurutnya, beberapa negara juga menyambut pameran busana Muslim, namun tidak bisa diharapkan lebih untuk pembelinya.
“Kalau hanya mau tepuk tangan ya bisa ke Milan atau New York. Tapi kalau saya kan memang cari uang, ya negara-negara itu yang cocok untuk busana yang saya buat,” pungkasnya.
Diketahui, Itang akan mengangkat tema pale garden atau “taman pucat” saat menggelar pameran pada ajang Collection Premier Moscow (CPM), sebuah pameran dagang mode yang berlangsung di Expocenter Fairground, Moskow, pada 30 Agustus – 2 September 2017.
“Jadi yang akan berangkat itu label saya yang Kabana. Saya akan lebih banyak mengangkat warna-warna seperti pastel, pink, baby blue dan hijau mint, nude juga ada. Saya akan bermain dengan motif bunga dan kupu-kupu,” kata Itang.
Itang, yang mendapat kesempatan kedua mengikuti pameran tersebut, menyampaikan bahwa pasar pakaian tertutup, yang sering digunakan masyarakat Muslim tersebut sangat baik di Moskow.
Bahkan, Itang mendapat antusiasme lebih pada pameran perdananya, dibandingkan pakaian-pakaian yang lebih terbuka tahun lalu.
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Terkait