Palembang, BP- Silaturahmi Bersama antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokompinda ) Sumatera Selatan (Sumsel) dengan komponen masyarakat untuk kemajuan Provinsi Sumsel di Gedung Sudirman, Makodam II/ Sriwijaya, Rabu (15/6) di gelar.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi menyampaikan, tentang pelajaran filosofi yang terdiri dari empat unsur supaya cepat mencapai proses pencapaian tujuan, salah satunya adalah organisasi.
“Saya yakin dan percaya organisasi baik di unsur pemerintahan daerah untuk mengoperasionalkan institusi tersebut untuk mencapai tujuan”, kata Pangdam.
Selanjutnya dikatakan bahwa, seorang pemimpin otomatis kalau dalam organisasi akan memegang seluruh kendali tetapi kita harus berkoordinasi baik di institusi lain dan para tokoh masyarakat baik tokoh agama dan tokoh pemuda yang ada di wilayah tersebut.
“Saya yakin semua sudah memahami Job Description, apabila kita berada dalam suatu organisasi kita harus sangat paham dan memahami Job Description tersebut”, katanya.
Pangdam juga mengatakan bahwa, kerjasama yang baik harus saling menghormati satu sama lain agar Indonesia yang berbagai macam suku dan ras yang ada di Sumatera Selatan Ini menjadi satu dalam satu organisasi Forkopimda yang ada di Sumsel.
“Pengawasan dan ketentuannya adalah dibingkai dengan tradisi bangsa kita dulu sehingga sifat bergotong-royong dengan masyarakat terwujud, mudah-mudahan kita disini bersepakat bahwa Prov. Sumsel zero konflik”, katanya.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan bahwa, institusi formal atau di dalam institusi non formal berperan mengendalikan dan diberikan kepercayaan oleh sang pencipta melalui cara masing-masing ada yang melalui cara direction ada juga melalui cara yang lain.
“Kepada jabatan Formal atau Non Formal saya dengan segala hormat mengapresiasi langkah-langkah para tokoh yang hadir pada pagi hari ini bukan hanya sekedar kehadiran yang saya apresiasi karena langkah selama ini translate man zero konflik tanpa peran bapak ibu sekalian tidak akan terjadi sejarah zero konflik yang ada di Sumsel”, ungkap Gubernur Herman Deru.
Dia mengatakan, membangun status zero konflik itu tidak sesulit mempertahankannya, artinya lebih sulit untuk mempertahankan bagaimana agar selalu terjaga.
Tantangannya saat ini adalah keterbukaan dunia maya yang tentu berbeda, untuk itu Ia minta agar organisasi ini selalu mengupdate apapun situasi di luar untuk dapat dibicarakan bersama.
“Saya sepakat dengan Pancasila sebagai dasar negara kita yang tidak ada satupun diantara warga negara Indonesia berpaling ataukah atau tidak menjadikannya dasar dalam setiap kebijakan”, pungkasnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof. Dr. Eko Hendra Heri, mengucapkan terima kasih atas semua yang telah dilakukan, khususnya tokoh agama, tokoh masyarakat berkaitan dengan bagaimana menjaga Sumsel.
“Yang paling sulit adalah mempertahankan situasi ekonomi yang ada di Sumsel untuk menjaga kekompakan dari berbagai macam suku, berkolaborasi bisa mendapatkan suatu kesepakatan atau suatu pemahaman atau persepsi yang sama bagi kita semua”, kata Kapolda.
Kapolda juga menyampaikan bahwa, dalam situasi yang serba cepat, teknologi yang luar biasa ini tidak bisa lagi hanya sekedar datang dan melihat. “Kita harus loncat menghadapi situasi yang ada harus cepat memberikan keputusan yang tepat kalau tidak kita akan ketinggalan”, kata Kapolda.
Hadir dalam acara silaturahmi tersebut antara lain, Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri S, Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati, Kajati Sumsel Dr. M. Rum, Kasdam II/Swj Brigjen TNI Muhammad Zamroni beserta para pejabat utama Kodam II/Swj, Danrem 044/Gapo, Kapendam II/Swj, Ketua Paguyuban , Syahrial Oesman, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Sumsel serta tamu undangan lainnya.#osk