Langkat, Sumut (ANTARA Sumsel) – Badan jalan lintas Sumatera di Kota Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, rusak parah dengan lubang-lubang besar menganga di sepanjang lima kilometer.
“Kondisi ini sudah cukup lama seakan tidak ada perhatian pemerintah untuk memperbaikinya,” kata Heri Widianto, ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Langkat di Stabat, Kamis.
Ia merasa prihatin dengan kondisi jalan negara penghubung Aceh dan Medan itu, sebab di Kota Stabat badan jalan sepanjang lima kilometer mulai dari perbatasan Sei Wampu hingga perbatasan kelurahan Perdamaian dipenuhi dengan lubang besar.
“Nyawa para pengendaea sepeda motor terutama bila malam hari bisa terancam dan sudah banyak warga yang terjatuh,” katanya.
Selain terjatuh banyak warga yang mengalami luka-luka karena harus menghindari lubang akhirnya bertabrakan. “Kalau ini terus dibiarkan tidak tertutup kemungkinan akan semakin banyak lagi korban yang jatuh,” sambungnya.
Kondisi jalan yang rusak ini juga diperparah dengan angkutan truk galian C yang setiap harinya ratusan yang melintas dibadan jalan tersebut mengakut material seperti pasir, koral, kerikil, tanah timbun, untuk berbagai proyek di Kota Medan, Binjai, Deli Serdang.
Heri berharap agar pemerinrah pusat segera membenahi dan memperbaiki jalan negara tersebut termasuk membenahi dreainase sepanjang jalan itu yang semakin tumpat dipenuhi sampah.
Surkani salah seorang warga lainnya menjelaskan kondisi jalan lintas Sumatera yang rusak parah itu terasa terutama bila malam hari. Para pengendara sepeda motor, mobil pribadi, harus ekstra hati-hati bila melintasnya.
Apalagi bila hujan deras, pengendara tidak bisa melihat lubang-lubang besar di badan jalan, akibatnya sering terjadi kecelakaan, padahal hanya tinggal lima kilometer ini saja jalan negara yang rusak parah.
“Warga sangat berharap pemerintah pusat secepatnya memperbaiki jalan tersebut terutama menjelang datangnya tahun baru, disebabkan warga banyak yang akan bepergian baik dari Stabat menuju Medan maupun ACeh demikian sebaliknya,” katanya.
Editor: Ujang
COPYRIGHT © ANTARA 2016
