Upaya Satgas Terpadu TNI-Polri mengejar kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) perlu diimbangi dengan perbaikan pembangunan dan perekonomian di Papua. Kombinasi tersebut dinilai penting untuk mencegah bermunculannya KKSB.
Aktivis HAM asal Papua Natalius Pigai menjelaskan, pembangunan di Papua yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat masih begitu minim. Kondisi itu terjadi karena pemerintah belum maksimal dalam memperhatikan Papua. “Pembangunan masih begitu minim,” ujarnya.
Untuk pembangunan jalan di Papua yang dilakukan pemerintah pusat pada tiga tahun belakangan hanya sekitar 132 km. Kondisi itu membuat masyarakat masih kesulitan untuk bisa beraktivitas yang bisa membantu perekonomian keluarga. “Jalan masih sedikit,” terangnya.
Dia menjelaskan, padahal penyelesaian masalah Papua itu harus konprehensif. Dari persoalan pembangunan, kesejahteraan hingga pendidikan. “semua itu masih tertinggal dari daerah lain, maka seharusnya dilakukan percepatan,” paparnya.
Tanpa perbaikan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Papua, maka sulit untuk bisa menghentikan KKSB. Sebab, masalah utamanya adalah soal perekonomian. “Ini kuncinya, lalu ada juga soal pelanggaran HAM,” tuturnya.
Sementara Kabidhumas Polda Papua Kombespol A. M. Kamal menuturkan, upaya untuk mencegah adanya bibit radikalisme dan anti pancasila terus dilakukan. Salah satunya, dengan melakukan pertemuan dengan warga untuk memberikan pemahaman terkait pancasila. “Ya, upaya itu terus dilakukan setiap bhabinkamtibmas,” ujarnya.
Bahkan, dalam setiap kampung dibuat forum keamanan. Dengan forum itu persoalan keamanan bisa diendus dan diselesaikan. “Forum ini juga menjadi salah satu ujung tombak untuk mendeteksi adanya pihak-pihak semacam KKSB,” jelasnya.
Dia mengatakan, sebenarnya perlu peran dari pemerintah daerah (Pemda) dalam menuntaskan permasalahan-permasalahan di kampung. “Pemda juga jangan cuek,” tuturnya.
Hingga saat ini, pengejaran KKSB belum mengalami perkembangan signifikan. Belum ada anggota KKSB yang tertangkap. Belum diketahui hingga kapan pengejaran dilakukan.
Berbeda dengan sebelumnya, KKSB yang menamakan diri Tentaran Nasional Pembebasan Papua Barat (TNPPB) ini jauh lebih terorganisir. Bahkan, memiliki jaringan-jaringan luar negeri yang dipergunakan untuk melancarkan aksinya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.