Pernahkah kamu jatuh cinta?
Atau saat ini sedang jatuh cinta?
Maka bersyukurlah.
Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta, sepanjang masih berada dalam jalur yang benar (tidak jatuh cinta dengan sesama jenis, atau pasangan orang, dan lain-lain).
Apa yang dipikirkan dan dirasakan seseorang yang sedang jatuh cinta?
Saat itu hari-hari yang dilalui begitu indah bukan?
Entah karena kebetulan berpapasan dengan ‘dia’ ataupun ketika hanya sekedar memikirkan ‘dia’.
Sering sekali jatuh cinta menjadi sebuah energi positif.
Tiba-tiba menjadi bersemangat mengerjakan suatu pekerjaan.
Tiba-tiba ingin merias diri supaya menarik perhatian ‘dia’.
Tiba-tiba menyukai suatu hal baru yang merupakan kesukaan ‘dia’, yang sebenarnya tidak kamu suka.
Dan.. tiba-tiba tersenyum-senyum sendiri :D
Semua itu baik adanya.
Namun, buruknya adalah.. terkadang jatuh cinta membawa sebuah energi negatif.
Bagaimana bisa?
Orang yang pernah jatuh cinta tau benar bagaimana rasanya ketika orang yang disukai tidak memiliki perasaan yang sama.
Ketika sudah berekspektasi tentang langkah selanjutnya, tiba-tiba ‘dia’ sudah menggandeng/digandeng orang lain.
Apalagi jika dengan teman sendiri~
Bayangkan saja sakitnya bagaimana.
Sakitnya tuh disini! DISINI!! Wkwkw.
“Orang yang paling susah dinasehati adalah orang sedang jatuh cinta”
Apakah kamu setuju dengan pernyataan tersebut?
Faktanya berbicara demikian.
Orang yang sedang jatuh cinta sering sekali tidak mampu menilai dengan objektif.
‘Dia’ tiba-tiba menjadi orang yang paling sempurna di muka bumi ini.
Tidak ada kekurangan sama sekali.
“Dia adalah orang yang sangat baik” walaupun sebenarnya sudah jelas-jelas ‘dia’ playboy/playgirl.
“Dia sangat cocok denganku. Aku yakin akan bahagia bila bersamanya”.
Kenyataannya, keyakinan tersebut hanyalah sebuah perasaan yang berawal dari imajinasi-imajinasi yang muncul karena perasaan “tergila-gila”.
JATUH CINTALAH TAPI JANGAN MENJADI BUTA.
Sudah terlalu banyak orang yang menjadi buta karena cinta.
Memberikan sesuatu sebelum waktunya, atas nama cinta.
Melukai hati orangtua, atas nama cinta.
Menyakiti orang lain, atas nama cinta.
Bahkan tidak jarang menyakiti diri sendiri, sadar maupun tidak sadar.
Karena itu, memberi telinga untuk mendengar serta mempertimbangkan dengan bijak segala masukan dari orang yang lebih tua dan yang sedang dalam keadaan “waras”, adalah hal yang paling tepat dilakukan ketika sedang jatuh cinta.
Perasaan jatuh cinta, tidak selamanya harus diwujudkan dengan sebuah ikatan yang sering disebut dengan pacaran. Karena terkadang jatuh cinta hanyalah sebuah perasaan semu yang suatu waktu bisa hilang begitu saja, ketika melihat orang yang lebih tampan/cantik dari ‘dia’, misalnya.
Namun juga tidak perlu selalu diabaikan, karena kamu masih memiliki pilihan untuk menjadikan perasaan tersebut sebagai pemacu meraih prestasi, dan menjadi dorongan untuk semakin belajar memantaskan diri.
Ingatlah, tidak ada yang salah dengan jatuh cinta.
Setiap orang berhak dicintai dan mencintai.
Kamu bisa menemukan orang yang tepat tanpa harus mendapat pengalamanan sakit hati terlebih dahulu, apalagi kalau berkali-kali. Dan tanpa harus melakukan hal-hal yang seharunya tidak kamu lakukan.
Untuk memulai hubungan, jangan coba-coba.
Pada dasarnya cinta itu adalah sesuatu yang indah dan perlu disyukuri. Kita patut bersyukur karena Tuhan menciptakan C-I-N-T-A.
Bayangkan saja kalau dunia ini tanpa cinta. Apa jadinya?
Jadi adalah kabar baik jika kamu masih memiliki cinta di dalam hatimu.
Namun, pastikan bahwa kamu mengelolanya dengan benar.
Tidak selamanya harus mengikuti perasaan, sesekali berikan ruang untuk logikamu.
Biarkan pikiranmu memutuskannya dengan objektif.
Cinta bukan hanya sekedar..
“Aku suka kamu. Kamu suka aku. Yuk pacaran”.
Suatu hari pasti akan berada pada titik bosan, kecewa, atau bahkan tertarik kepada orang lain.
Oleh karena itu, cinta adalah tentang berkomitmen untuk saling mencintai dalam kondisi apapun hingga akhir hayat.
Hingga maut memisahkan.
Ya, itu cinta.
kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,