Palembang, BP
Jelang Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel yang dikabarkan akan digelar akhir Juli 2019 mendatang, dua kandidat yang bakal masuk di bursa Pemilihan Ketua Umum KONI Sumsel duel adu gagasan untuk memperbaiki prestasi olahraga di Sumsel.
Keduanya adalah Ir Suparman Romans yang merupakan Ketua Umum KONI Palembang yang telah membawa Palembang 11 kali juara umum Pekan olahraga Provinsi (Porprov) dari 12 kali multievent dan Hendri Zainuddin Ketua Umum Persatuan Angkat Berat dan Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Sumsel yang juga Manager SFC.
Mereka adu ide dan gagasan mengenai sejumlah permasalahan KONI Sumsel dan prestasi olahraga yang kian menurun hingga mencari solusi dan langkah kongkrit dalam Dialog Ngobrol Pintar (Ngopi) dengan tema Mencari Sosok Ketua KONI Sumsel Ideal yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel di Aula PWI Sumsel, Sabtu (29/6).
Acara ini dibuka langsung oleh Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar dan juga dihadiri Ketua DKP PWI Sumsel Kurnati Abdullah, para pengurus Harian PWI Sumsel dan para wartawan dan diikuti para insan olahraga.
“Dalam waktu dekat kita akan memilih Ketua KONI Sumsel. Dan senang ini digagas kegiatan oleh PWI Sumsel. Kita harapkan dengan kegiatan ini muncul ide dan gagasan untuk membawa pembinaan olahraga dan prestasi yang nasional maupun Internasional,”ujar Ketua PWI Sumsel saat membuka acara.
Senada dengan itu dikatakan Pelaksana Harian (Plh) KONI Sumsel Dhennie Zainal mengatakan bahwa tantangan Ketua Umum KONI Sumsel kedepan diharapkan sosok yang benar-benar mumpuni dan profesional.
“Sebenarnya simple harapan Ketua KONI Sumsel yaitu layak dan memungkinkan. Layak dalam artian bisa mengayomi atlet, pelatih sementara memungkinan yaitu jika ada masalah pendanaan bisa mengatasi,”jelasnya.
Senada dengan itu dikatakan Ketua Umum PABBSI Sumsel Hendri Zainuddin mengatakan bahwa permasalahan olahraga saat ini hanya dua yakni teknis dan non teknis.
“Teknis, ada pelatih yang mengeluh mau ikut kejuaraan gak ada uang, atlet mau masuk JSC bayar dan lainnya,”jelasnya
Dikatakan Hendri bahwa untuk non teknis adalah kordinasi dengan Pemerintah bagaimana kemudian menyampaikan kordinasi. Baik itu ke eksekutif dan legislatif.
Sementara Ketua Umum KONI Palembang Ir Suparman Romans mengatakan bahwa adanya ide dan gagasan yang ada tapi jika tidak didukung dengan sistem yang baik maka tidak akan maksimal.
“Ada beberapa tataran dalam membangun sistem, yakni adanya ketersidaan SDM, SDM yang mana? Yakni bibit atlet yang potensial dan kita tak perlu ragu karena para pelatih cabor yelah membina bukan hanya level daerah, provinsi, nasional bahkan Internasional,”jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya Suparman bahwa mengenai anggaran KONI Sumsel yang dikabarkan tertatih-tatih bahwa perlu adanya terobosan dan langkah kongkrit agar tak berimbas pada kemunduran presrasi atlet seperti pada PON Jabar 2016 prestasi Sumsel terpental di urutan 21 dari 34 provinsi.
“KONI, dituntut untuk memiliki kemandirian dan mengeksekusi dengan kegiatan nyata di lapangan Inii tanggung jawab kita bersama. Semua memiliki kapasitas, siapapun nantinya yang jadi Ketua KONI baik Bung Hendri maupun kami semua kita rangkul,”urainya.
Untuk diketahui bahwa dikabarkan Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musyorprovlub) akan digelar pada akhir Juli dimana akan digelar usai KONI pusat selesai memilih Ketua Umum KONI Pusat yang baru pada 2 Juli 2019 mendatang. Sementara itu untuk pembinaan KONI Sumsel memiliki 54 cabang olahraga dan 17 KONI Kabupaten/kota. #sug