Pelalawan — Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) melakukan peninjauan langsung terhadap progres pembangunan Gardu Induk (GI) Sorek di Kabupaten Pelalawan. Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari langkah antisipatif PLN dalam memastikan keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Riau tetap terjaga, khususnya dalam menghadapi peningkatan kebutuhan listrik pada momen Nataru.
Tinjauan lapangan tersebut dipimpin oleh General Manager PLN UIP Sumbagteng, Hendro Prasetyawan, bersama jajaran manajemen dan tim pelaksana proyek. Dalam kegiatan ini, manajemen PLN melakukan evaluasi menyeluruh terhadap capaian progres fisik pembangunan, kesiapan instalasi peralatan utama gardu induk, serta penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di seluruh area proyek.
Hendro Prasetyawan menjelaskan bahwa pembangunan GI Sorek memiliki peran strategis dalam memperkuat sistem kelistrikan regional, khususnya untuk menjaga stabilitas pasokan listrik di Kabupaten Pelalawan dan wilayah sekitarnya. Hal ini menjadi semakin penting menjelang periode Nataru, di mana konsumsi listrik cenderung meningkat seiring aktivitas masyarakat, sektor layanan publik, serta kegiatan ekonomi.
“Menjelang Nataru, PLN memastikan seluruh infrastruktur kelistrikan dalam kondisi andal dan siap beroperasi. Gardu Induk Sorek menjadi salah satu infrastruktur penting yang akan memperkuat sistem kelistrikan Riau, mengurangi potensi gangguan, serta meningkatkan kualitas layanan listrik kepada masyarakat,” ujar Hendro.
Berdasarkan hasil peninjauan, progres pembangunan GI Sorek menunjukkan perkembangan yang positif dan berjalan sesuai dengan tahapan serta jadwal yang telah ditetapkan. Sejumlah pekerjaan utama, mulai dari konstruksi sipil, pembangunan struktur dan pondasi peralatan gardu, hingga tahapan instalasi sistem kelistrikan, telah dilaksanakan sesuai rencana. PLN juga memastikan seluruh aktivitas proyek dilakukan dengan mengedepankan aspek keselamatan kerja, kualitas konstruksi, dan kepatuhan terhadap standar teknis.
