in

Jelang Penutupan, Portal Pendaftaran Seleksi CASN Ngadat

Ilustri.(SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

Jelang penutupan pendaftaran seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada Senin (9/10) pukul 23.59 WIB, portal pendaftaran SSCASN justru tak bisa diakses. Portal ngadat sejak Minggu (8/10) tengah malam.

Salah seorang pendaftar, F. Nuzula, mengaku sampai dengan pukul 21.00 tadi malam (9/10) tak bisa mengakses SSCASN. Kepanikan pun tak terelakkan mengingat dirinya belum mengunggah sejumlah dokumen yang disyaratkan dari instansi yang akan dituju. ’’Login nggak bisa. Keluar sendiri,” keluhnya kemarin.

Nuzula pun kian waswas lantaran hingga Senin petang portal masih engap-engapan. Dari error tak bisa diakses sama sekali, mulai bisa loading sebentar, hingga tertulis sedang maintenance. “Dan ternyata banyak banget yang ngeluh hal yang sama. Belum upload. Semoga ada perpanjangan,” harapnya.

Atas kondisi tersebut, Plt Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nur Hasan mengatakan, pihaknya terus mengupayakan portal pendaftaran dapat diakses semaksimal mungkin meski di tengah gempuran akses pelamar yang membeludak.

BKN pun sejak awal pendaftaran dibuka telah mengimbau agar pelamar memanfaatkan waktu pendaftaran secara optimal dan tidak bergantung dengan update jumlah pelamar pada suatu formasi tertentu.

Sementara saat ini, banyak peserta mencoba mengakhiri pendaftaran dalam waktu yang bersamaan menjelang batas akhir pendaftaran. “Dengan kondisi banyaknya pelamar yang menunggu submit dan resume serta mengakhiri pendaftaran menjelang batas waktu akhir pendaftaran tentu memengaruhi kelancaran akses di portal,” ungkapnya.

Hal itu, kata dia, sejatinya sudah menjadi salah satu faktor yang diprediksi BKN sebelum pendaftaran dibuka. Karena itu, BKN telah melakukan berbagai mitigasi di portal. Mitigasi lainnya yang diharapkan adalah sejak awal para pelamar menggunakan waktu pendaftaran yang tersedia semaksimal mungkin guna menghindari mengakhiri pendaftaran jelang batas waktu berakhir.

Terhitung hingga pagi ini pukul 06.00 WIB, 39 persen dari total pelamar pada seluruh formasi CPNS dan PPPK (guru, tenaga kesehatan, dan teknis) belum menyelesaikan pendaftaran.

Sementara pendaftaran seleksi CASN TA 2023 dijadwalkan akan ditutup tengah malam kemarin pukul 23.59 WIB sesuai dengan jadwal yang ditetapkan panitia seleksi nasional (panselnas).

Tak jauh beda dengan CPNS, kondisi yang sama terjadi pada pelamar formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tenaga kesehatan. Dari 401.118 yang sudah membuat akun, baru 69 persen yang sudah submit.

Kemudian, untuk pelamar formasi PPPK guru, tercatat sudah membuat akun sebanyak 431.538 dan yang submit sudah sekitar 90 persen pelamar. Terakhir, untuk pelamar formasi PPPK teknis, jumlah pelamar membuat akun sebanyak 738.865 dan yang submit baru sebanyak 49 persen pelamar.

Di bagian lain, sejumlah instansi kebanjiran pendaftar ASN. Seperti yang terjadi di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Total pelamar ASN di BKKBN mencapai 35.974 orang. Mereka bersaing memperebutkan 2.044 formasi. Dengan kata lain, tingkat persaingannya adalah satu lowongan diperebutkan 17 pelamar lebih.

Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto mengatakan, lowongan yang tersedia terdiri atas 409 formasi penyuluh keluarga berencana, 204 formasi petugas lapangan keluarga berencana terampil, dan 1.431 formasi petugas lapangan keluarga berencana pemula.

“Hingga hari Minggu (8/10) terdapat 35.974 pelamar yang sudah mendaftar pada akun SSCASN dan 8.024 sudah submit data,” katanya kemarin.

Untuk melakukan verifikasi administrasi calon ASN PPPK BKKBN, dikerahkan sekitar 270 panitia verifikasi dari BKKBN pusat dan perwakilan BKKBN provinsi. Tujuan proses verifikasi ini agar standar kualifikasi dan penilaian antarprovinsi sama.

Tavip menyatakan sangat penting untuk memperbaiki kualitas prosedur seleksi PPPK. Pengalaman seleksi tahun lalu, tingkat kelulusan PPPK BKKBN mencapai 98,38 persen. “Kita punya PR, teman-teman yang sudah tanda tangan sekarang menuntut dikembalikan ke tempat asal. Untuk sementara saya imbau harus ikuti sesuai SK penempatan,” tuturnya.

Dia meminta untuk segera menyelesaikan analisis beban kerja (ABK), kemudian diajukan ke Kementerian PAN-RB. Tahun ini, BKKBN berupaya meminimalkan personal pindah kerja ke tempat asal itu terulang kembali. Tavip mengatakan, caranya dengan dilakukan penambahan regional. Pada 2021 lalu hanya 6 regional dan hampir terisi penuh.

Tahun ini, atas persetujuan kepala BKKBN, dari 6 regional ditambah jadi 14 regional. Dengan ditambahnya regional penempatan tersebut, diharapkan dapat mengakomodasi ASN yang lolos seleksi nanti. Lokasi penempatannya tidak terlalu jauh dari daerah asalnya. (mia/wan/c17/ttg/jpg)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Menparekraf Yakini Dampak Positif KTT AIS Forum 2023 Bagi Pariwisata Bali

Bantu Pelaku UMKM, Nevi Zuairina Apresiasi BPJE PKS Kota Payakumbuh