in

Jembatan Simaruok Menebar Maut

Akses Vital Ratusan Warga

Jembatan gantung yang melintasi Batang Kalulutan di Dusun Simaruok, Jorong II, Nagari Garagahan,  Kemcatan Lubukbasung, menantang maut. Pasalnya, kondisi bantalan jembatan sudah lapuk dan berlubang itu masih menjadi akses transportasi bagi ratusan warga yang tinggal di seberang sungai.

Selain digunakan sebagai pelintasan oleh masyarakat di Simaruok, jembatan ini juga digunakan warga dari Padangpariaman di perbatasan Jorong Luakgadang. Pantauan Padang Ekspres, Jumat (14/7), konstruksi utama jembatan memang masih cukup kuat dan dapat dilalui. Namun, pagar pelindung di kedua sisi jembatan dengan lebar lebih kurang satu meter itu sudah mulai keropos. Pada beberapa bagian, sambungan pagar mulai ada yang patah dan kayu bantalan sebagai pijakan sudah banyak rusak dan berlubang.

Tuo Kampung Dusun Simaruok, Darma Dion mengatakan, jembatan gantung ini merupakan akses penting bagi masyarakat membawa hasil pertanian, perkebunan dan jalan satu-satunya menuju ke pusat kota Lubukbasung. ”Saat ini kami dan para warga berjumlah 90 KK (kepala keluarga), sangat khawatir melintas di bantaran melihat kondisi jembatan yang telah rapuh dan bisa membawa korban jiwa nantinya,” katanya.

Bahkan, sambung Dion, jembatan tersebut setiap harinya dilewati puluhan sepeda motor dan pejalan kaki. Setiap pagi sekitar pukul 06.00-08.00 volume kendaraan yang melintas cukup ramai. Jika sepeda motor datang dalam waktu bersamaan, mereka harus antre. Belum lagi pejalan kaki yang juga memanfaatkan jembatan itu untuk melintas dari kawasan tersebut dan sebaliknya.

”Jembatan tersebut sudah cukup tua. Setelah dibangun belasan tahun lalu, memang ada perbaikan yang dilakukan ABRI Masuk Desa (AMD) tahun 2011 sebagai sarana kemanunggalan TNI waktu itu. Waktu itu, aparat militer menganti kayu pijakan dan pengelasan. Namun, sekarang kayu pijakan itu mulai rusak. Kami sangat mengharapkan jembatan lebih permanen dibangun,” ujarnya.

Hal tersebut dibenarkan Ketua Pemuda Simaruok Alwi Merta. Ia mengaku setiap hari menggunakan jembatan itu untuk melintas dari rumahnya di Simaruok. Ia mengaku, sebenarnya sedikit takut melihat kondisi jembatan itu sekarang, tapi apa boleh buat, hanya itulah jalan satu-satunya menuju rumah. ”Kami masyarakat Simaruok berharap kepada pihak terkait untuk dapat membantu memperbaiki jembatan gantung ini dengan bantalan seng plat, sehingga bisa kokoh atau dibuat permanen. Pasalnya, kayu hanya bertahan selama setahun saja,” tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Wali Nagari Garagahan, Firmandaus mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan perbaikan bantalan jembatan gantung sepanjang sepanjang 50 meter itu. ”Nagari Garagahan telah menyiapkan anggaran sebanyak Rp 100 juta untuk perbaikan bantalan jembatan, mungkin dalam waktu dekat akan diperbaiki. Pada tahun 2018 perbaikan jembatan ini juga akan dianggarkan,” tuturnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Harga Bawang Putih dan Telur Naik

Presiden Ajak Ulama Jaga Keamanan Negara Dari Ormas Radikal