Pada akhirnya rasa ini harus menerima kenyataan bahwasanya apa yang aku usahakan untuk bersanding memiliki tak pernah memiliki perasaan yang sama dengan apa yang pernah aku inginkan untuk bisa mencintai. Selama ini usahaku untuk menjalin rasa, bertahan pada titik yang sama walau harus menahan luka tak pernah kamu hargai sebagai hadirnya cinta yang memperjuangkanmu dengan tulusnya. Memilih pergi dan enggan menerima apa yang susah payah aku hadirkan sebagai bukti bahwa bukan hanya aku ingin mengumbar janji melainkan bukti bahwa hati ini menginginkan cinta yang hadir dengan tulusnya. Iya, bukanlah aku satu-satunya yang kamu jadikan pilihan melainkan bertambat ke lain hati untuk meraih apa yang kamu anggap sebagai kebahagiaan. Rasa ini bisa apa ? kala hatimu bukan lagi padaku untuk mengukir kisah bahagia dan meninggalkan cinta ini pada sudut kesendirian, ditepikan, dihempas dengan sakit yang masih saja sulit untuk aku hapuskan dari ingat masa lalu kita. Toh pun takkan bisa cinta ini memaksakan hatimu untuk bersemayam pada tempat yang sama dimana seharusnya rasa ini bersanding menerima. Untuk apa kamu hadirkan raga bila hati dan cintamu tak pernah ada ? sudahlah mungkui usai disini kisahku dan kamu bisa terlewati. Apa yang pernah menjadi kisah indah ini terlanjur mengukir patah hati terdalam yang semakin membenamkan harap yang pernah kepadamu aku sematkan. Tetapi takdir Tuhan pun harus kita terima, bukan kuasa ku untuk bisa membuat hatimu tinggal di tempat ini sedangkan kamu tak pernah mencinta. Kelak yang hanya bisa aku harapkan hanyalah berpasrah dengan segala harap berujung lelah. Bila bukan kamu yang memang tertakdirkan untukku, harap dan untai doaku hanya menginginkan agar kelak cinta ini dipertemukan dengan rasa yang serius mencintainya dan menerima kekurangan yang ada dengan ketulusan.
Nyatanya Apa yang Selama Ini Aku Usahakan Padamu Untuk Mencinta Hanya Menuai Jawab yang Menggoreskan Luka
Sakit dan kecewa atas segala harap yang dihempas dan dibuat terluka. Masih dengan luka lama yang enggan hati ini bisa menerimanya. Apa yang pernah aku usahakan nyatanya tak pernah membuat kamu bersadar disini ada sebuah hati yang mencintaimu dengan ketulusan. Yang pernah mencintaimu dengan sepenuh hati dan bersedia menahan langkah terlukai namun pada akhirnya harus menerima kenyataan pahit ditinggalkan hatimu pergi. Kecewa dan setiap harap asa harus dibuat sirnda dan hilang begitu saja. Cinta yang selama ini disematkan nyatanya tak pernah membuat hatimu lantas memiliki cinta yang sama, melainkan menjadikan hati yang lain sebagai langkahmu berbahagia dan menambatkan pilihan. Mengakhiri pencarian dengan segala rasa yang pernah aku upayakan. Tapi aku bisa apa ? kini harus memulai langkah dalam ketanpaan dengan segenap kesakitan yang kamu sematkan.
Aku Terima Perih Ini Mengikhlaskanmu Pergi Bahwa Memang Hatimu Bukanlah Lagi Inginku Untuk Saling Memiliki
Bagaimanapun harus aku terima perih ini sebagai kisah yang tak ingin aku lanjutkan lagi. Untuk apa aku bertahan dalam tempat yang sama memaksamu tetap berada. Hanya raga yang kamu hadirkan namun cinta dan kebahagiaan ada pada lain pilihan. Menyakitkan bukan ketika kita dipeluk dalam dekap sedangkan hatinya ada berada di tempat lain menggantung harap ? hati ini mungkin sulit menerima, terlalu sakit rasanya dan enggan untuk kembali melangkah. Tersungkur di sudut yang sama . namun rasa ini juga pantas merasakan bahagianya. Semakin mengingatmu maka semakin dalam pula cinta ini tenggelam dalam luka. Cukup sudah kisahku tentangmu dan aku juga ingin meraih bahagiaku. Berjalan kembali walau tak mudah asalkan bukan tersendat pada hati ini yang kembali membuatnya patah.
BACA JUGA :
Pada muaranya pun hati ini harus ikhlas melepaskan. Bukan karena menyerah dan enggan lagi memperjuangkan, namun kisah yang telah lalu menunjukkan bahwa bukanlah hatimu yang pantas untuk di bahagiakan. cukup sudah bait cerita tentangmu yang hanya mengukir kisah dengan pilu, hati ini juga ingin menemukan segera bahagiaku. Hati ini harus kembali melangkah menuju bahagia yang baru. Berharap kepada Tuhan dipertemukan dengan hati yang memang mencintai rasa in dengan ketulusan. Melengkapi tidak sempurnaku dengan keikhlasan bukan menyematkan luka yang hanya membuat rasa ini semakin kesakitan. Untuk apa aku bertahan bila cinta dan hatimu berada di lain pilihan ? agaknya kita sudahi bahwa hati ini memang bukan lagi kepadamu bersanding memiliki. Melainkan kelak Tuhan yang akan menentukan dimana rasa ini akan dipersatukan. Yang pasti dengan bahagia yang pantas kita terima dan kita jaga dengan ketulusan.
kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,